Desa di Pedalaman Kuningan Ini Sudah Ada Sejak Zaman Prabu Siliwangi, Juga Dikaitkan Legenda Lutung Kasarung

Desa di Pedalaman Kuningan Ini Sudah Ada Sejak Zaman Prabu Siliwangi, Juga Dikaitkan Legenda Lutung Kasarung

Desa Sumberjaya, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan sudah ada sejak era Prabu Siliwangi. Foto hanya ilustrasi. -Dzulham Fadoli-radarkuningan.com

BACA JUGA:Ini Dia 5 Penyebab Kucing Mogok Makan, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Yang Serius Lho!

Meskipun demikian, tidak diketahui secara pasti sejak kapan nama Sumberjaya digunakan untuk menyebut daerah yang berlokasi di Kuningan Timur.

Awal mula kehidupan masyarakat di Sumberjaya, bisa dianalisa dari data penduduk dan desa yang telah ada pada tahun 1686. Ternyata, dalam keterangan arsip yang berangka tahun 1686 itu nama Sumberjaya belum disebutkan.

Malah yang tercatat adalah tetangga desanya, yaitu Desa Patala. Penghuni desa ini, menurut catatan itu, hanya berjumlah sekitar 11 kepala keluarga atau cacah. Warganya bermata pencaharian sebagai petani gaga atau ladang. 

Sebagai petani gagal, kehidupan masyarakat saat itu masih nomaden. Sehingga bisa saja orang-orang Patala ini adalah orang Sumberjaya, dan desa-desa di sekitarnya juga.

BACA JUGA:Berikut 7 Jenis Tanaman yang Bermanfaat untuk Kucing, Bisa Ditanam di Rumah!

Titik terang mengenai Desa Sumberjaya baru terdapat secara jelas dalam catatan sensus yang dibuat di zaman Raffles pada sekitar tahun 1811-1812. 

Saat itu, Sumberjaya sudah tercatat sebagai desa yang termasuk ke dalam wilayah Distrik Luragung. Penduduknya sudah cukup banyak dengan profesi terbesarnya adalah petani. 

Dalam kurun waktu tertentu, masyarakat petani ini memiliki kewajiban untuk setor pajak kepada penguasa. Biasanya pajak disetor ke distrik, yang kemudian dilanjutkan ke tingkat kabupaten dan karesidenan.

Sejarah Sumberjaya kembali menjadi perhatian pada saat revolusi kemerdekaan. Pada saat itu, Ciwaru menjadi basis kekuatan dan pusat pemerintahan Karesidenan Cirebon.

BACA JUGA:Banyak Manfaatnya, Inilah Cara Memberikan Catnip pada Kucing yang Benar!

Di desa ini, hilir mudik para tentara dan pejuang yang beraktivitas untuk melakukan perang gerilya. Mereka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rakusnya para tentara Sekutu dan NICA.

Setelah kondisi Indonesia kembali normal, dan orang-orang Belanda pun pergi ke negerinya, Indonesia terus dilanda konflik dalam negeri. Salah satunya adalah pemberontakan DI TII. 

Ternyata DI TII banyak melakukan aktivitas di wilayah pegunungan dan perbukitan. Termasuk di Sumberjaya ini. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Karena setelah adanya operasi pagar betis, semua aspek keamanan dan pertahanan bisa dikendalikan.

Sejak saat itu, Sumberjaya terus berkembang. Kini telah bermetamorfosa sebagai desa yang terdiri dari 4 dusun dengan 19 RT. Meskipun wilayahnya berjauhan, namun tali silaturahmi yang ada di desa ini tetap terjalin dengan baik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: