Berikut 3 Nama Ulama Terkenal Asal Kuningan Jawa Barat, Ikut Serta Melawan Penjajah Dengan Wiridnya

Sekitar tahun 1818 atau 1819, Abu Mutawally dilahirkan di Kampung Huludayeuh, Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan. 

Ayah Mutawally berasal dari keluarga tokoh agama lokal. Ki Bagus Konaan adalah ayahnya, dan dia adalah putra dari Ki Bagus Maijah, yang dimakamkan di Bukit Panyamunan di Putat, Cirebon.

Abah Mutawally adalah keturunan ketiga belas dari Sunan Gunung Jati melalui jalur Maulana Hasanudin. 

BACA JUGA:Deretan Artis Berasal dari Kuningan Jawa Barat, Salah Satunya Terkenal Karena Sinetron Azab

BACA JUGA:Jelajahi 5 Wisata Air Terjun di Kuningan yang Eksotis dan Memanjakan Mata, Yuk Coba Sensasi Keseruannya!

Kiai Tubagus Nadimuddin, seorang ulama dari Banten yang mengembara ke Cirebon, adalah cucu buyut dari Abu Mutawally. 

Pada tahun 1672, setelah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa runtuh, Kiai Tubagus tinggal di Timbang. Dia mendirikan pesantren pertamanya di Kampung Huludayeuh, Desa Timbang.

Abah Mutawally dikenal telah menekuni banyak ilmu, namun sepertinya ilmu tasawuf adalah bidang yang paling menarik perhatiannya saat muda. 

2. K.H. Hasan Maolani

Selanjutnya, ulama terkenal asal Kuningan yang punya kontribusi besar dalam umat Islam adalah K.H Hasan Maolani.

BACA JUGA:Suasana Sedang Syahdu-syahdunya, 5 Tempat Glamping di Kuningan Ini Bisa Jadi Ide Liburan Menarik

BACA JUGA:Berbagi ke Sesama: Tim Iwan Bule Bagikan Sarung dan APK di Panawuan Kuningan demi Kemenangan Prabowo

Tokoh yang juga dikenal sebagai Eyang Manado ini menarik perhatian masyarakat untuk belajar Islam bersamanya karena sifatnya yang santai. 

Wilayah Lengkong sangat terkenal hingga tentara Belanda ketakutan karena banyak orang dari seluruh Pulau Jawa yang datang ke sana.

Selain itu, dia telah menentang kekejaman tentara Belanda yang menjajah di Kuningan dan Jawa Barat.

Ia tidak menggunakan kekuatan fisik untuk memerangi kesewenang wenangan penjajah Belanda tersebut, berbeda dengan kebanyakan tokoh perlawanan. 

Sumber: