KOMPAK LAGI! Bahas Pekerja Migran, Prabowo ke Ganjar dan Anies: Saya Harus Mengakui Banyak Sepakat

KOMPAK LAGI! Bahas Pekerja Migran, Prabowo ke Ganjar dan Anies: Saya Harus Mengakui Banyak Sepakat

Ketiga paslon saat debat capres membahas sub tema ketenagakerjaan terkait perlindungan pekerja migran.-KPU-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Sesi debat capres yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) kali ini, banyak menghadirkan kata sepakat antar para calon presiden.

Di tema mengenai perlindungan pekerja migran, baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo banyak saling sepaham dan menerima masukan dari masing-masing paslon.

Terkait sub tema ketenagakerjaan pada cebat capres ini, pertanyaan dari moderator adalah terkait dengan perlindungan tenaga kerja di luar negeri.

"Pekerja migran Indonesia tersebar di banyak negara. Di sana banyak mengalami masalah, mulai hukum, pelecehan hingga kesehatan mental. Bagaimana strategi paslon menjamin keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja migran," pertanyaan tersebut dibacakan Andromeda Mercury sebagai moderator. 

BACA JUGA:AKUR! Bicara Kebudayaan, Prabowo Sepakat dengan Ganjar - Anies

Menjawab pertanyaan tersebut, Capres Ganjar Pranowo menyatakan bahwa semua instrumen harus digunakan.

"Ada duta besar di sana, kementerian tenaga kerja, pemerintah daerah, ada. Kemarin kami berkomunikasi dengan pekerja migran di Hongkong. Pak Ganjar apa perlindungan kepada kami? Inilah panic button, inilah nomor telepon," katanya.

Masalahnya, kata Ganjar Pranowo, mulai dari mereka berangkat legalitas harus beres. Harus tahu skill-nya. Kemudian, apa yang ada dalam kontrak kerja.

"Dari kementerian yang ada, lembaga yang ada, kontrol dilakukan. Itulah kenapa perlu ada tempat melapor dan duta besar yang aktif," tuturnya.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Cafe di Cigugur Kuningan Jawa Barat, Cocok Jadi Spot Nongkrong Bareng Bestie

Ganjar mengaku punya pengalaman pernah membebaskan pekerja migran bermasalah di Arab Saudi, Sudan, Kamboja yang terindikasi TPPO.

Melihat kasus seperti ini, dia menilai perlu tindakan tegas adalah dari pemimpin tertinggi, pengalaman sebagai gubernur yang sata telepon adalah menlu, duta besar.

"Komitmen ini tidak terlalu sulit, ketika data benar dan instrumen benar," papar Ganjar Pranowo.

Merespons paparan tersebut, Anies Baswedan menceritakan dirinya yang berjumpa dengan pekerja migran di Malaysia. Kemudian menerima masukan saat datang ke desa pekerja migran di Kabupaten Wonosobo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: