2 Tempat di Kabupaten Kuningan Ini Diyakini Miliki Kandungan Emas, Salah Satunya Dijadikan Objek Wisata Sungai

Tempat di Kabupaten Kuningan yang diyakini memiliki kandungan emas. -Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com
Bahkan, ketika itu diributkan jika Gunung Ciremai dikabarkan akan dieksplorasi oleh perusahaan asal Amerika, Chevron.
Konon, gunung ini, selain berpotensi memiliki cadangan minyak dan gas (migas) dan panas bumi atau geotermal, juga kemungkinan memiliki kandungan emas.
Bahkan ketika itu, Kartubi, pengamat energi itu turut angkat bicara. Dia pun meyakini jika di Gunung Ciremai terdapat kandungan emas.
Hanya, saja dia mengungkapkan kandungan emas di gunung tersebut sangatlah kecil dan tak layak untuk dieksplorasi.
Kartubi menjelaskan, pada masa penjajahan Belanda sempat melakukan pengeboran di Gunung Ciremai. Namun lantaran pengeboran saat ini hanya mampu mengebor hingga 100 meter, maka tidak mendapatkan apa-apa.
BACA JUGA:Sebuah Pembuktian dari Rasmus Hojlund, Aston Villa Jadi Korbannya
Pada tahun 1890, pengeboran dilakukan Belanda. Indikasinya gunung ini mengandung emas dan migas. Namun yang kelihatan, justru panas bumi.
Itu sebabnya, berkaca pada pengeboran yang dilakukan Belanda, Chevron bernafsu, karena ada potensi besar panas bumi yang sudah kelihatan mata.
2. Sungai Cipedang
Potensi kandungan emas juga terdapat di perairan Sungai Cipedak. Sekarang ini, sungai tersebut sudah dijadikan objek wisata air.
Potensi emas di sungai yang terletak di Desa Pasir Agung, Kecamatan Hantara, ini diketahui sejak beberapa tahun lalu oleh mahasiswa dari Bandung saat melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di sana.
BACA JUGA:Inilah 5 Cara Menghilangkan Bau Kucing Dalam Rumah, Memelihara Anabul Tanpa Khawatir Bau
Namun, lokasi kandungan emas di desa itu tidak boleh dimanfaatkan atau dikomersilkan. Pasalnya, lokasi alam di sana sangat kental dengan nilai mistis sehingga tidak boleh dilakukan eksploitasi.
Warga desa sempat berembuk untuk melakukan pendayagunaan lahan tersebut, namun kebanyakan warga tidak menyetujuinya. Karena itu merupakan kekayaan yang hanya bisa dinikmati seadanya tanpa merusak lingkungan dan kandungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: