Pulau Jawa 'Hilang' Tertutup Awan Siklon Tropis, Apa yang Sebenarnya Terjadi? Begini Penjelasan BMKG

Pulau Jawa terlihat hilang tertutup awan dan bibit siklon tropis.-Satelit Himawari-radarkuningan.com
BACA JUGA:Padahal Makan Pakai Mulut, Kenapa Kucing Menjilati Tangannya Setelah Makan? Ini Alasannya
Sedangkan 3 bibit siklon tropis yakni 91S, 94S dan 93P termonitor ada di sekitar Samudera Hindia selatan Pulau Jawa, Laut Timor dan laut Australia.
Keberadaan 3 bibit siklon tropis berpengaruh pada wilayah Indonesia di bagian selatan.
Oleh karena itu, BMKG menyampaikan bahwa ada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat serta angin kencang hingga 18 Maret 2024 di wilayah seperti Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah.
Berikitnya, DI Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, Papua.
BACA JUGA:HATI-HATI!!! Inilah 3 Ular Berbisa yang Sering Masuk Rumah
BMKG juga menyampaikan imbauan terkait potensi gelombang tinggi dan banjir di wilayah pesisir.
Bibit siklon tropis 91S dan 94S memberi dampak signifikan pada peningkatan kecepatan angin sampai dengan 35 knot.
Kondisi ini mempengaruhi tinggi gelombang. Sedangkan potensi banjir pesisir dipicu oleh fenomena Super New Moon atau bulan baru yang bersamaan dengan Perigee atau jarak terdekat dari bulan ke bumi.
Kombinasi fenomena ini, memberikan dampak peningkatan pasang air laut maksimum dan meningkatkan potensi terjadinya banjir rob.
Tinggi gelombang laut menccapai 4 hingga 6 meter di Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Barat.
Adapun potensi banjir pesisir atau rob berpotensi terjadi sepanjang 14 - 18 Maret 2024 di beberapa wilayah pesisir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: