Panjang Hampir 2,5 Meter, Bukti Harimau Jawa Ditembak di Gunung Ciremai Tahun 1961, Sisa Kepala Masih Ada

Bukti harimau jawa pernah ditembak di Gunung Ciremai tahun 1961.-Sumber Foto: PKJ, kolase diolah - Yuda Sanjaya-radarkuningan.com
BACA JUGA:Kenapa Kucing Suka Mengejar Kaki Pemiliknya? Berikut 4 Alasan yang Bikin Terharu!
"Untuk harimau sumatera juga sama. Salah satu pendorong kepunahan itu, karena dipakai untuk rajah kulitnya," kata Didik.
Kembali ke ofsetan kepala harimau jawa itu, sebagai pembanding ukurannya bahkan lebih besar dari kepala manusia.
Kemudian dari bagian hidung terlihat sedikit pesek, sedangkan bentuk kepala agak membulat.
Bentukan ofset tersebut memang sudah kurang sempurna karena dimakan usia. Ditambah metode pengawetan yang hanya menggunakan garam krosok, bukan bahan kimia.
BACA JUGA:Ini Dia 6 Jenis Tanaman Pengharum Ruangan Yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Apa Saja?
Soal metode pengawetan ini, Didik Raharyono menjelaskan bahwa garam memang bisa digunakan karena memiliki sifat hipertonis dan hygroscopis.
"Garam bisa mempercepat terhisapnya kandungan air, karena itu sering dipakai untuk pengawet tradisional," katanya.
Bagi Didik, ofset kepala tersebut adalah sumber pengetahuan yang sangat penting. Sebab, bisa diteliti lebih lanjut.
Apalagi belakangan ini sudah berkembang metode analisa yang dapa menentukan tahun kematian hingga beragam informasi lainnya dengan pemeriksaan DNA.
BACA JUGA:Inilah 5 Tanaman Hias Pengharum Ruangan Alami Yang Cocok di Tanam Di Berbagai Sudut Rumah
Berdasarkan informasi dari pemilik, bagian tubuh harimau jawa itu berasal dari Gunung Ciremai yang ditembak pada tahun 1961.
Saat itu, harimau dianggap mengganggu karena ada 5 orang yang tewas diterkam. Kendati informasi ini, nyaris tidak tercatat dan terdokumentasikan.
Misalnya, di mana kejadian warga tewas diterkam itu, siapa yang menjadi korbannya?
Berdasarkan sampel tersebut, Didik pernah melakukan penelitian menggunakan mikroskop di laboratorium SMA Mandiri Cirebon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: