SIMAK! Info Valid dari Direktur RSUD 45 Kuningan Terkait Kondisi Mantan Bupati Acep Purnama

SIMAK! Info Valid dari Direktur RSUD 45 Kuningan Terkait Kondisi Mantan Bupati Acep Purnama

Direktur RSUD 45 Kuningan, dr Deki Saefullah menyampaikan kondisi terkini mantan bupati, Acep Purnama. Dia menyebut di media sosial banyak hoax beredar.-Agus Sugiharto-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Hoax terkait kondisi mantan Bupati Kuningan, Acep Purnama yang meninggal dunia pada Kamis, 25, April 2024 beredar hingga membuat banyak pihak tertipu.

Sebagian masyarakat Kabupaten Kuningan bahkan berdatangan ke RSUD 45 Kuningan karena mendapatkan informasi tersebut. Padahal, kondisi Acep Purnama masih berjuang untuk melewati keadaan kritis.

Direktur RSUD 45 Kuningan, dr Deki Saefullah menegaskan bahwa kondisi Acep Purnama saat ini masih berjuang melewati masa kritis.

Sehingga informasi yang beredar di luar bahwa bupati Kuningan periode 2018-2023 tersebut meninggal dunia adalah tidak benar.

BACA JUGA:Kemenag Kuningan Minta Maaf Turut Sebar Hoax Acep Purnama Meninggal Dunia: Kondisi Stabil

"Sudah beredar informasi di luar bahwa Pak Acep meninggal dunia. Perlu kami luruskan Pak Acep masih dirawat intensif di ruang ICU," kata dr Deki, kepada radarkuningan.com.

Ditegaskan dia, sampai dengan saat ini kondisi Acep Purnama masih berjuang dan tim dokter juga berusaha melakukan yang terbaik.

"Tim dokter kami masih bekerja dan berjuang. Tim dokter full berjuang," tegas dr Deki.

Oleh karena itu, dr Deki juga meminta wartawan untuk menyebarkan info valid terkait kondisi terakhir agar masyarakat tidak termakan dengan hoax di media sosial.

BACA JUGA:Acep Purnama Dikabarkan Kembali Kritis, Ratusan Warga Berdoa di Lorong Rumah Sakit

"Mohon teman-teman media menyebarkan informasi ini. Pak Acep Purnama masih berjuang," tandasnya.

Disampaikan dr Deki, sampai dengan Kamis, 25, April 2024 alat-alat medis masih terpasang.

Fasilitas yang ada di RSUD 45 Kuningan juga mendukung untuk melakukan penanganan medis.

"Alat-alat kami juga mendukung untuk penanganan terhadap beliau. Dokter yang bekerja ada dokter jantung, anastesi, paru dan kepala," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: