Sejarah Angklung Kuningan, Kisah Kucit Buronan Belanda, Rumah Jadi Saksi Lahirnya Angklung Modern (Bagian 2)

Sejarah Angklung Kuningan, Kisah Kucit Buronan Belanda, Rumah Jadi Saksi Lahirnya Angklung Modern (Bagian 2)

Yeni dan Kusnan menunjukkan foto Kucit atau Kuwu Citangtu yang berperan dalam perubahan angklung diatonis di Kabupaten Kuningan.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

Di masa menjadi guru di HIS inilah, Daeng Soetigna berkenalan dengan Kucit yang sama-sama guru di sekolah itu.

Selama kurang lebih 17 tahun Daeng Soetigna tinggal di Kota Kuda dan meniti karir sebagai guru. Pada tahun 1942 bahkan mengikuti perubahan HIS menjadi Sekolah Rakyat (SR).

BACA JUGA:Haram Dibasmi! Ini Bacaan Doa Mengusir Semut dari Rumah Warisan Nabi Sulaiman AS

Lantas pada tahun 1945 setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Daeng Soetigna juga menjadi guru di Sekolah Rakyat yang berubah namanya menjadi SMP I Kuningan dan sekarang menjadi SMPN 1 Kuningan.

Sejarah mencatat kalau Daeng Soetigna adalah tokoh yang pertama kali membuat angklung Diatonis. Bahkan dikenal sebagai pencipta dari angklung modern tersebu.

Namun di tengah penciptaan itu, sangat erat kaitannya dengan sosok Kucit atau Kuwu Citangtu yang ketika itu, memiliki bengkel angklung di rumahnya.

Waktu itu, Kucit dikenal sebagai sosok yang pandai memainkan alat musik tradisional, salah satunya angklung.

BACA JUGA:Tanggal Rilis 4 Judul Film di Bulan Mei 2024, Mulai dari Film Action Hingga Anime!

Di rumah Kuwu Citangtu alias Kucit itulah, terjadi perubahan angklung dari alat musik tradisional dengan nada pentatonis menjadi diatonis.

Ikuti kelanjutannya kisah Kuwu Citangtu dan Angklung Kucit dari Kabupaten Kuningan. (bersambung-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: