Asal Usul Desa Cipedes Kuningan, Sudah Ada sejak Era Sunan Gunung Jati

Asal Usul Desa Cipedes Kuningan, Sudah Ada sejak Era Sunan Gunung Jati

Sejarah Desa Cipedes Kabupaten Kuningan yang sudah ada sejak era Sunan Gunung Jati. -Lebakherang TV/ist-radarkuningan.com

RADARKUNIGAN.COM - Desa Cipedes merupakan salah satu Desa di Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.

Saat ini, Desa Cipedes mencakup wilayah 4 RW, 27 RT, dan terbagi menjadi menjadi 6 Dusun.

Luas wilayah dari desa ini sekitar 911.000 Ha dengan jumlah penduduk per 2024 sebanyak 5.302 orang (1.786 kepala keluarga).

Desa ini berjarak sejauh 18 Km dari Ibu Kota/Kota Kabupaten Kuningan dan memakan waktu sekitar 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

BACA JUGA:Peneliti Ungkapkan: 5 Cara Mengusir Tikus di Rumah, Katanya Ampuh Bikin Tikus Takut dan Lari

Lokasi Desa Cipedes ini cukup strategis karena tidak terlalu jauh dari pusat kota/kabupaten. Dibalik itu semua, ternyata desa ini memiliki sejarah yang panjang dari awal mula pembentukannya.

Sejarah pembentukan desa ini terjadi pada masa-masa penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Jati yang mencari tempat untuk dijadikan pedukuhan (pemukiman).

Dalam perjalanannya menyebarkan agama Islam, rombongan Sunan Gunung Jati akhirnya sampai di daerah Kuningan.

Rombongan Sunan Gunung Jati melakukan perjalanan ke daerah selatan dan sempat singgah di beberapa daerah yang dahulu pernah dilakukan pembukaan hutan untuk dijadikan pemukiman.

BACA JUGA:5 Cara Menghindari Nyamuk Datang Ke Rumah, Ampuh Meminimalisir Penyakit (DBD) Demam Berdarah Dengue

Daerah pertama yang disinggahi adalah daerah yang diberi nama Hamin, namun ternyata daerah tersebut dirasa kurang cocok, sehingga perjalanan ke arah timur hingga menemukan tempat yang ideal.

Selanjutnya rombongan tiba di suatu daerah yang diberi nama Babakan untuk dijadikan padukuhan sebelum akhirnya memindahkan padukuhan ke tempat lain yang lebih strategis.

Namun, sebelum kembali memindahkan padukuhan, rombongan Sunan Gunung Jati tetap berniat untuk melanjutkan padukuhan di daerah Babakan yang selanjutnya menugaskan beberapa keluarga untuk tinggal di sana.

Selanjutnya dari hasil perjalanan, rombongan pun kembali menemukan dan membuka padukuhan yang diberi nama Dukuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: