Uji Sampel DNA, Usaha Menemukan Kembali Harimau Jawa yang Sudah Dicap Punah
Validasi keberadaan harimau jawa kini berkembang menjadi penelitian uji sampel DNA. Foto keberadaan harimau jawa di Jawa Tengah.-PKJ for-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) telah lama dianggap punah, dengan penetapan resminya pada tahun 1980-an.
Faktor utama yang menyebabkan kepunahan ini adalah perburuan liar, penyusutan habitat, dan konflik dengan manusia.
Namun, hingga saat ini, masih banyak laporan sporadis dan bukti yang mengindikasikan keberadaan spesies ini di beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Berbagai usaha dilakukan oleh tim peneliti dan berbagai pihak untuk memvalidasi keberadaan Harimau Jawa melalui metode ilmiah dan tradisional.
BACA JUGA:Berikut ini 3 Tempat Beli iPhone Second Terpercaya dan Murah, 100 Persen Asli
Berdasarkan catatan Hoogerwerf tahun 1970, di dataran rendah pantai utara Jawa, lebih dari 2.300 ekor Harimau Jawa dibunuh dalam kurun waktu 35 tahun.
Artinya, setiap bulan sekitar 56 ekor harimau dibunuh. Pembunuhan ini berasal dari berbagai lokasi hingga tahun 1970, menunjukkan bahwa habitat terakhir Harimau Jawa tidak hanya di Meru Betiri.
Bukti-bukti ini memerlukan usaha validasi lebih lanjut untuk memastikan keasliannya sebagai bagian dari Harimau Jawa.
Pegiat Peduli Karnivora Jawa (PKJ), Didik Raharyono mengungkapkan, salah satu bukti fisik yang penting adalah rambut yang dibunuh pada tahun 1957.
BACA JUGA:Dirumorkan Susul Rezaldi Hehanusa, Begini Peluang Transfer Rio Fahmi ke Persib Bandung
Kulit ini dapat digunakan sebagai bahan literasi untuk mempelajari morfologi dan morfometri Harimau Jawa.
Selain itu, pada tahun 1961, ditemukan kepala ofsetan harimau dari Gunung Ciremai yang menunjukkan bahwa wilayah ini juga menjadi habitat Harimau Jawa hingga setidaknya tahun tersebut.
Penemuan ini dilakukan pada tahun 2010 melalui investigasi di masyarakat setempat.
Untuk memperkuat validasi, analisis DNA telah diupayakan sejak tahun 2006. Di Jawa Tengah, ditemukan feses dengan diameter 3,3 cm dan 3,8 cm yang memiliki ciri khas karnivora besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: