Longsor dan Pergerakan Tanah Masih Mengancam Warga Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Bencana longsor dan pergerakan tanah, masih mengancam warga Kabupaten KUNINGAN.

Sejumlah titik yang tersebar di Kabupaten Kuningan, mengalami musibah tanah longsor dan pergerakan tanah akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

Disebutkan Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir, mengakibatkan bencana longsor di sejumlah titik di Kabupaten Kuningan. 

Salah satunya terjadi di Desa Subang, longsoran menutup jalan yang menghubungkan Situ Gede dan Gunung Aci. 

BACA JUGA:Perayaan Imlek di Kuningan, Klenteng Kun An Tong Bagikan Ratusan Paket Sembako

Bahkan terjadi pergerakan tanah hingga jalan poros Desa Legokherang Kecamatan Cilebak mengalami retak-retak dan ambles. 

Di Desa Subang, tebing setinggi 25 meter longsor, menimbun jalan sepanjang 15 meter dengan ketebalan hingga 8 meter. 

Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas, menghambat aktivitas warga.

"Tebing kebun milik Bapak Andri juga terdampak longsor ini. Kami telah berkoordinasi untuk membuka akses jalan sementara bagi kendaraan roda dua. Untuk penanganan lebih lanjut, alat berat seperti beko akan dikerahkan,” kata Indra Bayu Permana.

BACA JUGA:Pelantikan Bupati Kuningan Siap Digelar, Tinggal Tunggu Dokumen Ini

Selain itu, lanjutnya, longsor terjadi pula di Desa Jambar, Kecamatan Nusaherang. Bahkan menimpa dua rumah milik warga setempat.

"Longsor terjadi di dua titik utama, material longsor menimpa dinding rumah milik Bapak Eman yang dihuni satu kepala keluarga dengan lima jiwa," jelasnya.

Sementara untuk titik kedua, longsor mengenai rumah Ibu Eni yang dihuni tiga kepala keluarga dengan tujuh jiwa. 

"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ungkapnya.

Sumber: