Ada Mata Air Cilangga, Mata Air Cinangsi, Mata Air Cibango, Mata Air Cimalayan, Mata Air Cipasantren, Mata Air Cihanyir, dan Mata Air Cikabulakan.
Dalam tulisan Ir H Tauhid Aradias yang menghimpun sumber sejarah dari cerita tutur, salah satu mata air tersebut dikaitkan dengan kisah masa lalu.
Yakni peperangan antara Raden Leuwimundung. Ketika itu, pertempuran menyebabkan pasukan Cikaso terluka parah.
Mereka membersihkan luka-lukanya di aliran sungai yang sekarang dinamakan Cihanyir.
BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hias yang Paling Mahal Sedunia, Ternyata Janda Bolong Termasuk Loh!
Nama ini, dipilih karena air berubah menjadi bau anyir setelah dipakai membersihkan luka-luka tersebut.
Kisah-kisah dan cerita rakyat tersebut tentu menjadi kearifan lokal yang sampai dengan saat inni masih dijaga.
Kendati demikian Desa Cikaso kini sudah menjadi wilayah yang memiliki daya tarik wisata.
Salah satunya adalah kawasan sawah bengkok desa yang memiliki latar belakang Gunung Ciremai.
BACA JUGA:Langsung Kabur! Ini Dia 5 Bau Yang Tidak Disukai Kucing Yang Berasal Dari Tanaman
Areal persawahan di Blok Sudimampir seluas 11.470 meter persegi itu, menjadi lahan pertanian warga sekaligus objek wisata.
Tempat ini, dikenal dengan nama Sawah Lope. Namun 'Lope' tersebut bukan pelesatan dari cinta atau 'Love' dari Bahasa Inggris.
Lope merupakan singkatan yakni, Lokasi Persawahan dan sampai dengan saat ini, menjadi destinasi wisata unggulan.
Setelah adanya daya tarik bagi pengunjung, Pokdarwis Rumpun Padi dan pemerintah desa kemudian menjadikan sebagai desa wisata.
Saat ini Pokdarwis sedang mengelola salah satu destinasi wisata di Desa Cikaso yaitu Sawah Lope.