Kehebohan Warga Kuningan Saat Berebut Nasi Pincuk di Tradisi Babarit
Bupati Kuningan Acep Purnama menari bersama para pejabat Forkopimda dalam tradisi Babarit.-M Taufik/Radar Kuningan -
BACA JUGA:Heboh Ular Lanang Panjang 4 Meter di Kertawinangun, Damkar Turun Tangan
Tak hanya itu, pemerintah juga membagikan 3.000 paket beras yang setiap kemasan berisi 5 kilogram untuk masyarakat yang hadir.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengungkapkan, upacara adat Babarit merupakan tradisi khas masyarakat Sunda Kuningan.
Tradisi Babarit merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas nikmat yang telah diberi selama ini sekaligus memohon perlindungan dari berbagai bala dan marabahaya.
Selain itu, Babarit yang juga terdiri dari kata Babar yang berarti lahir, kata Acep, merupakan suatu bentuk syukuran peringatan Hari Lahir Kabupaten Kuningan yang kini menginjak usia 524 tahun.
BACA JUGA:Hasil Audiensi Tetap Sama, Honorer Nakes Kabupaten Cirebon Kecewa Pemangku Kebijakan
"Babarit merupakan bagian wujud syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diturunkan sehingga saat ini Kabupaten Kuningan sudah berusia 524 tahun," kata Acep.
Selain itu, sekaligus mendoakan para leluhur yang telah berpulang atas darma baktinya sehingga Kabupaten Kuningan bisa maju seperti sekarang.
"Karena “Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke” yang berarti ada dahulu ada sekarang, tak ada dahulu tak ada pula sekarang," ungkap Acep.
Acep menambahkan, tradisi Babarit ini memiliki nilai filosofi nilai-nilai tradisi dan budaya untuk menjaga alam dan memiliki kepekaan sosial.
BACA JUGA:Seri ke-2 Idemitsu bLU cRU Yamaha Sunday Race 2022 Digelar di Sirkuit Sentul
"Semoga Kuningan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT, untuk menjadikan Kuningan sebagai daerah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, daerah yang subur dan makmur yang diiring dengan selalu bersyukur atas nikmat yang terima," pungkas Acep. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: