Bocil Bandores Busmania, Paling Suka Sopir Bus Kasih Telolet
Reporter:
Agus Sugiarto|
Editor:
Agus Sugiarto|
Minggu 22-01-2023,08:04 WIB
Patih Fahlevi, bocil busmania asal Bandorasa Wetan menunjukkan stiker bergambar bus yang diperolehnya dari para sopir bus saat nyodrek. --
RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN- Namanya Patih Fahlevi. Usianya baru 11 tahun. Bersama teman teman satu hobinya, Patih kerap nongkrong di pinggir jalan raya Kuningan-Cirebon. Sama seperti anak anak lainnya, jari tangan Patih tak lepas dari menggenggam handphonenya.
Saban hari usai sekolah, bocil bertubuh subur itu memilih nongkrong di sekitaran lampu merah Bandorasa Wetan (Bandores). Kaos oblong dan celana komprang seolah menjadi menu wajib pakaian 'dinasnya' kala berkumpul bareng temannya. Sebelum berangkat nyidrek, Patih akan memastikan dulu isi baterei teleponnya dalam kondisi 100 persen terisi penuh.
Walau baru pulang sekolah, wajahnya tak menampakan kelelahan. Malahan terlihat ceria dengan senyum mengembang dari bibir mungilnya. Patih, Nares, Fahri dan beberapa bocil lainnya pun langsung berangkat ke tempat tongkrongannya, lampu merah simpang empat Bandorasa.
"Hari ini nyodrek di lamer terus ke pool bus Tunggal Jaya. Kalau enggak nyodrek, ya ngoyod sama teman yang usianya lebih tua karena kam harus naik motor," celoteh Patih diangguki teman sebayanya, Minggu 22 Januari 2023.
Ya, sudah setahun ini Fatih keranjingan nyodrek atau memgambil gambar bus yang melintas dalam posisi menunggu. Sedangkan istilah ngoyod yaitu mengambil gambar bus dengan duduk di atas motor yang melaju menghadap ke belakang. "Awalnya ngeri saat pertama kali ngoyod. Karena duduk menghadap ke belakang, dan motiornya melaju. Tapi sekarang sih sudah biasa," kata Patih sambil tertawa.
Nyaris tak ada hari yang dilewatkan dari hobinya, memvideokan setiap bis yang melintas. Fatih sampai hapal betul jam melintas bus-bus di jalur Kuningan-Cirebon. Panas terik dan gerimis, tak pernah menyurutkan niatnya untuk nyodrek.
Siswa kelas V SDN 1 Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, Kuningan itu juga sering datang ke pool bus Tunggal Jaya yang berada tak jauh dari RSUD Linggarjati. Di pool bus tersebut dia dan rekannya berteman akrab dengan drivernya. Malahan ada nama driver yang sangat difavoritkan para bocil penghobi nyodrek.
Bocil bpcil itu menyebut nama Mul Ompong, driver bus Tunggal Jaya sebagai sopir favoritnya. Alasannya, selain ramah juga kerap menawari anak anak minuman ringan. "Paling suka sama Om Mul Ompong. Dia baik, ramah dan sering ngajak naik busnya. Kalau nama aslinya enggak tahu. Kami memanggilnya Om Mul Ompong," tutur Patih.
Mereka mengaku paling senang jika bus yang diincarnya merespon dengan membunyikan telolet yang suaranya memekakan telinga itu. Namun jika bus yang melintas tidak memberikan respon, bisa dipastikan Patih cs akan kecewa. "Bus paling kami sukai yakni Bayem. Modelnya bagus, dan sering membunyikan telolet," timpal Nares.
Selain nyodrek dan ngoyod, para bocil busmania itu juga mulai mengoleksi gambar stiker bus bus idolanya. Terkadang sopir bus memberikan stiker, tapi kebanyakan membeli stiker dengan harga Rp1.000 per lembarnya. Stiker itu kemudian ditempel di kaca rumahnya. "Ada juga sih sopir bus yang ngasih stiker. Tapi banyaknya beli dan ngeprint," jawab ketiga bocil tersebut. (Agus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: