Otot Tubuh Terasa Kaku? Coba Terapi Rilis Otot Abah Komin

Otot Tubuh Terasa Kaku? Coba Terapi Rilis Otot Abah Komin

Abah Komin sedang melakukan terapi rilis otot kepada salah satu pasiennya. (Agus Sugiarto)--

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN- Nama lengkapnya, Nana Suhendra. Pekerjaannya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Kuningan. Selain ASN, rupanya Nana punya keahlian lain yang jarang dimiliki setiap orang. Di sela kesibukannya sebagai abdi negara, Nana berusaha membantu warga yang sedang terkena musibah yakni diberi ujian sakit.
 
Berbagai penyakit terutama yang diakibatkan kekakuan otot, seperti nyeri sendi, bahu, leher, paha, syaraf kejepit. Namun tidak menutup kemungkinan menangani juga seperti darah tinggi, stroke, gula, lambung, stroke, migren, dan berbagai penyakit berat lainnya berusaha diterapis  lewat keahlian yang dimilikinya. 
 
 
Cara pengobatannya juga terbillang sederhana. Nana menyebutnya dengan rilis otot. “Rilis Otot merupakan  pemijatan yang dilakukan  untuk melepaskan ketegangan atau titik nyeri pada otot. Dengan menggunakan tekanan pada titik tertentu di tubuh, untuk  mengembalikannya ke fungsi normal,” ujar Nana, Rabu 25 Januari 2023. 
 
Dia menjelaskan, otot merupakan jaringan dalam tubuh manusia yang memiliki peran untuk menggerakkan organ. Adapun fungsi otot, yaitu menunjang sirkulasi darah, membantu sistem pernapasan, menjaga postur tubuh untuk mengurangi  nyeri sendi, sakit di otot bahu, punggung, leher, dan bagian tubuh lainnya. 
 
 
Warga yang biasanya ingin memperoleh pijatan untuk kesembuhan penyakitnya, dilayani Nana sepulang kerja. Terkadang dia menemui pasien yang mengundangnya ke rumah. Semua itu berusaha dilayani Nana karena enggan mengecewakan warga. Dia juga tak pernah menentukan tarif untuk terapi pijatnya. Bahkan tidak dibayarpun tidak masalah. 
 
Nana mengaku saat mendiagnosa penyakit pasien melalui cara cukup unik. Yakni memberikan pijatan/tekanan dibagian telapak tangan kiri dan pada bagian kaki. Dari situ, dia bisa tahu seberapa berat kadar penyakit pasiennya. Setelah itu baru dilakukan pijatan untuk menetralisir puncak saraf. 
 
 
 "Saya mulai mengawali pijatan dari telapak tangan kiri  dan bagian kaki. Jika kadar penyakitnya berat, maka pijatan  akan terasa sakit sekali. Beda kalau penyakitnya masih belum berat, tidak akan terlalu sakit," tutur Nana kepada radarkuningan.com.
 
Menurut pria berperawakan subur itu, dari pengalamannya melakukan pengobatan, banyak orang yang mulai merasakan pegal di bagian tangan. Biasanya dari siku ke bagian bawah. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan memainkan handphone berjam jam. 
 
"Untuk menghilangkan pegal seperti itu, saya melakukan pijatan. Hal ini sebagai langkah menghindari kekakuan pada otot lainnya yang akan berakibat pada ganguan syaraf. Karena otot melindungi jaringan halus dari saraf yang berjalan ke seluruh tubuh," jelas Nana. (Agus)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: