Honor Hansip Desa Karangbaru Belum Dibayar, Tokoh Masyarakat: Kok Bisa Ya?

Honor Hansip Desa Karangbaru Belum Dibayar, Tokoh Masyarakat: Kok Bisa Ya?

Warga Desa Karangbaru, Kecamatan Ciwaru, Kuningan saat melakukan aksi demo ke kantor balai desa beberapa hari lalu.--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Polemik di Desa Karangbaru, Kecamatan Ciwaru, Kuningan, sepertinya akan terus berlanjut. Warga setempat kabarnya akan kembali mendatangi Kantor Pemdes Karangbaru, Jumat 17 Februari 2023.

Tuntutannya tetap sama yakni meminta kepala desa untuk mundur dari jabatannya.

Tokoh masyarakat Karangbaru, H Yusnandi mengatakan, situasi di desanya saat ini cukup kondusif. Namun warga tetap tidak puas atas kinerja kepala desa yang dianggap jauh dari harapan.
 
Banyak kebijakan kepala desa dalam pemerintahannya yang diduga melanggar aturan 
 
 
"Alhamdulillah kondisi di desa kami adem ayem pasca demo pekan lalu yang melibatkan ratusan massa. Warga masih menunggu tindak lanjut aduan atau laporan kami ke penegak hukum dan pemerintah daerah," ujar Yusnandi, Kamis 16 Februari 2023.
 
Yusnandi memaparkan benerapa dugaan pelanggaran yang dilakukan kades, dan sudah dilaporkan ke Tipikor Polres Kuningan, dan Inspektorat.
 
Antara lain BLT Dana Desa, BPNT dan program Bunda Menyapa. Meski BLT DD tahun 2022 sudah dibagikan ke warga Karangbaru, namun nilainya tidak sesuai dengan yang ditentukan.
 
 
Menurut dia, nilai BLT DD tahun 2022 yang disalurkan pemdes sudah empat termin. Setiap termin sudah ditentukan sebesar Rp900.000 per warga penerima.
 
Termin pertama yakni Januari-Maret, warga menerima BLT DD masing masing Rp450 ribu. April sampai Juni sebesar Rp300.000 per penerima. 
 
"Untuk termin ke tiga dan keempat juga sudah diterima warga, nilainya Rp300 ribu per orang. Padahal seharusnya setiap termin BLT DD, Rp900 ribu. Jadi, setiap termin kurangnya banyak sekali," terang Yusnandi kepada radarkuningan.com.
 
 
Dan yang membuat warga heran, kata Yusnandi, pemdes kembali membagikan BLT di tanggal 3 Februari 2023 dan hari Kamis ini. Padahal anggaran ABPDes tahun 2023 belum disahkan.
 
"Ini yang bikin kami heran. Anggaran juga belum disahkan, tapi kok sudah ada pembagian BLT. Kami tidak tahu sumber uangnya darimana," ujarnya.
 
Yusnandi juga mengungkapkan beberapa dugaan pelanggaran yang dilakukan kepala desanya. Termasuk juga carut marut dalam roda pemerintahannya. Salahsatunya mundurnya seluruh petugas Hansip atau Linmas Desa Karangbaru. 
 
"Yang saya dengar, anggota Hansip ini sudah empat bulan tidak menerima honor. Yah bisa disebut gagal bayar. Seharusnya para Hansip ini honornya sudah dibayar karena dianggarkan di APBDes tahun 2022," papar Yusnandi.
 
 
Dia juga membenarkan bahwa warga Karangbaru sudah tidak lagi percaya terhadap kepemimpinan kepala desa. Sehingga tetap pada tuntutan yakni kades untuk mundur. Soal infornasi warga akan kembali melakukan aksi demo hari Jumat, dia mengaku sudah mendengarnya. 
 
"Kami juga mendapat informasi warga akan kembali unjuk rasa hari Jumat besok. Saran kami, kepada warga Karangbaru mari tunggu hasil tindaklanjut pemerintah daerah dan penegak hukum. Jika tidak ada kejelasan, ya terpaksa melakukan aksi lagi," saran Yusnandi.
 
Sedangkan tokoh pemuda Karangbaru, Indra Kusuma saat ditanya terkait kabar rencana aksi unjuk rasa menuturkan bahwa tidak ada aksi itu.
 
"Dengernya sih bukan demo. Cuma pengurus BPD, Karang Taruna, dan perwakilan tokoh akan menemui pak kades ke balai desa. Tapi kalau tidak ada di kantornya, dilanjut ke rumahnya," sebut Indra. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: