Ngaku Staf Sekda, Minta Uang Rp20 Juta ke Ponpes di Jagara, Darma, Sekda Kuningan: Itu Penipuan !

Ngaku Staf Sekda, Minta Uang Rp20 Juta ke Ponpes di Jagara, Darma, Sekda Kuningan: Itu Penipuan !

Screenshot dari pelaku penipuan yang mengaku staf Sekda Kuningan kepada pengelola Ponpes Ak Isbath, Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kuningan.--

Namun syaratnya, pihak pondok harus mengeluarkan biaya di awal sebesar Rp20 juta agar bantuan itu segera cair.

"Orang itu meminta uang Rp20 juta, dengan iming-iming pihak ponpes memperoleh bantuan sesuai pengajuan di proposal," sebut Umar.

Karena merasa curiga, akhirnya pihak pondok menghubungi dirinya dan menceritakan kejadian tersebut.

BACA JUGA:BIADAB, Tiga Anak Dibawah Umur di Kuningan Dicabuli Tetangganya, Pelaku Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Dirinya meminta agar pengurus pondok tidak melayani permintaan orang tersebut karena dia akan mengecek dulu ke Sekda Kuningan 

"Saya langsung melarang pihak ponpes untuk tidak mengeluarkan uang. Kemudian saya mengontak Pak Sekda untuk menanyakan apakah punya staf bernama Hendrawan atau tidak. Soalnya setahu saya, staf atau ajudan Pak Sekda Dian itu namanya Pak Edo," papar Umar.

Mendapat jawaban dari sekda, kata Umar, pihaknya langsung meminta pihak ponpes untuk mengusir orang yang mengaku staf Sekda Kuningan tersebut.

BACA JUGA:KABAR Bahagia untuk ASN Pemkab Kuningan, TPP Tidak Jadi Dipotong, Tunggakan TPP Dilunasi Sebelum Tutup Buku

"Oleh pengurus pondok pesantren, orang itu langsung disuruh pergi. Untungnya pihak pondok komunikasi dulu dengan kami. Kalau tidak, bisa kena tipu," ucap Umar.

Terpisah, Sekda Kuningan, H Dian Rachmat Yanuar merasa terkejut dengan laporan dari Kepala Desa Jagara.

Sekda Dian meminta kepada seluruh kepala desa, pondok pesantren dan elemen lainnya untuk tidak langsung percaya jika ada yang mengaku staf atau asisten sekda dan menawarkan bantuan.

BACA JUGA:Soal Siapa Nama Calon Penjabat Bupati, Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kuningan Bilang Begini

Apalagi jika sampai berani meminta uang. Saya tidak punya staf atau asisten yang bernama Hendrawan.

Jika ada yang mengaku seperti itu, silakan hubungi saya. Atau bisa juga melaporkannya ke polisi terdekat. Saya tegaskan, itu adalah praktik penipuan," tegas Sekda Dian. (Agus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: