5 Jurus Tani Mukti dan Tani Untung, Cara Masyarakat Kuningan Tingkatkan Produksi Pertanian

5 Jurus Tani Mukti dan Tani Untung, Cara Masyarakat Kuningan Tingkatkan Produksi Pertanian

Tani mukti dan tani untung menjadi cara peningkatan produktivitas pertanian di Desa Tirtawinangun, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

Maka dari itu dalam penanganannya petani harus “Randa”. Ran (tepat sasaran) dan Da (dalam aplikasi obat).

BACA JUGA:Rencana Pembangunan Jalan Tol Cirebon - Kuningan, Lanjut ke Ciamis, Tersambung Tol Getaci

Sementara yang dimaknainya “Wacado” maksudnya adalah dan “WA” (Waktu Aplikasinya Harus Tepat), “CA” (Cara Aplikasinya Harus Benar) dan “DO” (Dosisnya Harus Pas).

Jika Wacado ditempuh, maka tidak akan membahayakan petani dan juga hasil produksi pertaniannya.

Lalu apa yang dimaksud dengan jurus “Tani Untung Sebelum Panen”? Dalam budo daya tanaman padi, petani harus bisa dan mau menerapkan sistem pertanian SRI (System Rice Intensification).

Artinya, satu lubang tanam satu benih, sehingga irit lahan dan Irit benih. Benih untuk areal 100 bata hanya butuh 1,5 - 2 kg saja. Kemudian pindah tanam benih muda 10-14 hari setelah semai. 

BACA JUGA:Sekda Dian Berpeluang Ditunjuk Pj Bupati Kuningan, Pesaingnya, Iwan Kurniawan Dilantik Jadi Pj Bupati Lebak

Melaksanakan pola tanam jajar legowo 2. Karena dengan pola tersebut mudah dalam pengerjaan dan perawatan. Juga menciptakan sinar matahari menyinari seluruh tanaman sehingga proses fotosintesis lebih sempurna.

Dengan cara seperti ini petani bisa untung sebelum panen. Atau setidaknya tidak boros, tumbu bisa maksimal dan pengeluaran bisa ditekan.

Itulah dua jurus pertanian ala Aan Nasrudin. Jika bisa dipraktekkan, akan bisa memberi dampak kepada meningkatnya hasil produksi pertanian. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: