Pemuda Dilatih Tanggap Bencana, Sekda Dian: Harus Selalu Waspada karena Bencana Alam Tak Bisa Diprediksi
Seratusan pemuda yang mengikuti pelatihan manajemen tanggap bencana tengah mendengarkan pemaparan dari Sekda Kuningan, H Dian Rachmat Yanuar, Sabtu 18 November 2023.--
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Musibah bencana alam tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Karena itu, masyarakat harus selalu waspada dan siaga dalam menghadapi resiko terjadinya bencana alam.
Ini pula yang mendasari Lembaga Pemuda Islam Ancaran (LPIA) dan Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kuningan urun rembug mengadakan pelatihan siaga bencana.
BACA JUGA:Wilayah Jawa Barat Ini Diguncang Gempa Bumi Tektonik 5,2 Magnitudo, Terasa sampai ke Bandung
Kedua lembaga non profit itu bersama perwakilan mahasiswa, Mapala, Banser dan lainnya menggelar latihan Manajemen Penanggulangan Tanggap Bencana, Sabtu 18 November 2023.
Lokasi pelatihan di Talaga Surian Camp Park, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Hampir 100 peserta ambil bagian dalam pelatihsn yang dibuka Sekda Kuningan, H Dian Rachmat Yanuar tersebut.
Selain Sekda Dian, perwakilan Asisten Deputi Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Kemenpora RI, Boby Febrian hadir dan menjadi narasumber.
BACA JUGA:Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin Diganti, Lagi Gencar Promosikan Bandara Kertajati
Dari instansi Pemkab Kuningan ada perwakilan Disdikbud, Disporapar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan dan beberapa instansi lainnya.
Sekda Dian mengingatkan pentingnya urgensi peningkatan pemahaman mengenai manajemen penanggulangan bencana.
Sehingga latihan ini dapat memperkuat kapasitas peserta, menjadikan garda terdepan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kuningan.
Dian mengakui, kondisi bencana alam saat ini sulit diprediksi. Karena bisa terjadi dimana saja baik berupa kebakaran, longsor, banjir dan lainnya.
Untuk itu, penyadaran ikhtiar kesiapan menghadapi bencana harus dipahami oleh semua lapisan masyarakat.
“Sekarang bukan lagi tanggap darurat bencana, melainkan paradigmanya bergeser lebih pada pencegahan pengurangan akan resiko bencana. Untuk itu, kita (masyarakat) harus memahami tanda-tanda alam atau potensi bencana, lebih baik mencegah daripada menanggulangi,” papar Sekda Dian dihadapan ratusan peserta pelatihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: