Harimau Sunda Terakhir di Pulau Sumatera di Tengah Konflik Tak Berkesudahan dengan Manusia

Harimau Sunda Terakhir di Pulau Sumatera di Tengah Konflik Tak Berkesudahan dengan Manusia

Harimau sumatera merupakan subspesies terakhir dari harimau sunda,-Howard Buffett/WWF-US-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM – Indonesia memiliki spesies harimau sendiri yang diberi nama harimau Sunda atau panthera tigris sondaica mengacu pada taksonomi baru dari penelitian Andreas Wilting.

Mengacu pada taksonomi baru penamaan Sunda pada harimau, bukan mengacu pada wilayah adat maupun geografi tanah Pasundan yang berada di Jawa Barat.

Sunda tersebut dimaksud adalah wilayah biogeografi yang mencakup wilayah Pulau Sumatera, Pulau Bali dan Pulau Jawa.

Oleh karena itu, harimau sumatera atau panthera tigris sumatrae diklasifikasikan sebagai subspesies dari harimau sunda dikenal dengan nama latin panthera tigris sondaica.

BACA JUGA:Bukan Hanya Gunung Ciremai, Kuningan juga Punya Gunung Tilu, 1 Puncak tak Punya Nama, Jadi Hulu 3 Sungai Besar

Menurut Andreas Wilting, spesies harimau di dunia disederhanakan menjadi hanya 2 yakni harimau kontinental dan harimau sunda.

Subspesies dari harimau kontinental mencakup harimau yang berada di wilayah daratan Asia mencakup Rusia, Timur Tengah, India, China, Indochina dan semenanjung Malaysia. Sedangkan harimau sunda mencakup wilayah Pulau Jawa, Bali dan Sumatera.

Mengacu pada vonis punah oleh IUCN pada harimau jawa dan harimau bali, berarti harimau sumatera merupakan satu-satunya subspesies yang tersisa dari harimau sunda di Indonesia.

BACA JUGA:LAGI! Konflik Harimau Sunda dan Manusia, Melipir ke Kampung - Mangsa Hewan Ternak, Warga Tak Berani ke Kebun

Bila terjadi kepunakan terhadap harimau sumatera, berarti keseluruhan spesies dari harimau sunda sudah tidak ada lagi.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jumlah harimau sumatera yang tersisa di alam liar hanya sekitar 600 ekor.

Mereka hidup di 23 lansekap yang tersebar di Pulau Sumatera dengan masing-masing lokasi terdiri dari 1 sampai dengan 185 individu.

Sayangnya di tengah kasus critically endangered (CE) atau kritis dari kepunakan, konflik manusia dan harimau terus menerus terjadi.

BACA JUGA:Bahaya Tanaman Sirih Gading! Hati-hati Beracun Bagi Manusia dan Hewan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: