Harimau Sunda Terakhir di Pulau Sumatera di Tengah Konflik Tak Berkesudahan dengan Manusia

Menurut WWF, masalah paling utama adalah harimau sumatera dibunuh karena kepentingan komersial.

Dari survei yang dilakukan jaringan pemantau perdagangan satwa liar global yakni Traffic, perburuan dan perdagangan berkontribusi sebanyak 80 pesen pada kematian harimau sumatera.

Jumlahnya diperkirakan sekitar 40 ekor per tahun. Sementara kematin lain disebabkan oleh konflik lahan dengan manusia.

Seperti yang terbaru terjadi di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Di mana harimau masuk ke wilayah Kebudu, Pekon (desa) Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan.

BACA JUGA:Sering Dijadikan Dekorasi Indoor, Begini Cara Mudah Merawat Tanaman Janda Bolong

Di daerah ini, harimau sumatera memangsa hewan ternak warga dan sempat berkeliaran di kawasan perkebunan.

Beruntung dari pemantauan yang dilakukan oleh KPH Kabupaten Pesisir Barat, hewan buas tersebut sudah masuk lagi ke kawasan hutan.

KPH Kabupaten Pesisir Barat dan Camat Pesisir Selatan juga telah meminta agar warga tidak menyimpan hewan ternak di area yang berbatasan dengan hutan.

Dikhawatirkan hewan ternak seperti sapi dan kambing bakal menjadi sasaran dari harimau yang keluar dari hutan.

BACA JUGA:Manfaat Tanaman Janda Bolong Bagi Kesehatan, Rekomendasi Untuk Dibudidaya

Habitat harimau sumatera telah berkurang drastis akibat pembukaan lahan untuk pertanian (khususnya kelapa sawit), perkebunan, dan pemukiman.

Di banyak wilayah di Pulau Sumatera, penebangan kayu ilegal dan konversi hutan tidak dapat dikendalikan.

Antara tahun 1985 dan 2014, tutupan hutan di pulau ini merosot dari 58 persen menjadi 26 persen saja. Bahkan kawasan lindung pun menghadapi masalah.

Selain itu, konversi hutan telah mengisolasi taman nasional satu sama lain, serta populasi spesies seperti harimau yang memerlukan wilayah luas untuk berkembang biak, mencari makan, dan menyebar.

BACA JUGA:Bandung Bondowoso Versi Digital, Bangun Candi Prambanan di Minecraft Hardcore, Tanpa Bantuan Jin

Sumber: