Sempat Diisukan Retak karena Gempa, Ternyata Ada Kuburan di Atas Terowongan Kembar Tol Cisumdawu

Sempat Diisukan Retak karena Gempa, Ternyata Ada Kuburan di Atas Terowongan Kembar Tol Cisumdawu

Kuburan di atas bukit terowongan kembar Tol Cisumdawu.-Rizquna Channel/Ist-radarkuningan.com

Menurut Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar, terowongan tersebut dibangun karena faktor topografi daerah.

BACA JUGA:Bahan Membuat Makanan Kucing Sendiri Pakai Ikan Kaleng Sarden, Simple dan Sehat untuk Anabul Agar Cepat Gemuk!

Daerah Pamulihan, Kabupaten Sumedang banyak terdapat bukit terjal dan jurang. Sehingga perlu upaya lain untuk membuat jalan di area itu.

Karenanya dilakukan inovasi teknologi terowongan yang menggunakan metode New Austrian Tunneling Metode (NATM) atau penggalian bertahap.

"Metode ini paling baik untuk kondisi material yang akan digali. Apalagi di Tol Cisumdawu material yang digali adalah material vulkanik," katanya.

Dijelaskan dia, material vulkanik sangat mudah runtuh ketika tercampur dengan air. Kendati sudah menggunakan metoda yang tepat, tetapi membangun terowongan di area tersebut juga tidak mudah.

BACA JUGA:Bisa Mengundang Mahluk Gaib, Sederet Mitos Menanam Pohon Pisang di Depan Rumah

Sebab, ada faktor ketidakstabilan lereng. Sehingga harus dilakukan penguatan tanah dengan forepoling.

Sistem ini adalah memasukan pipa ke dalam tanah yang digali membentuk setengah lingkaran.

Kmeudian setelah itu, dilakukan pengisian dengan grouting atau pengisi beton. Sehingga menjadi struktur yang kuat.

Lalu, apa alasan dibuat terowongan kembar di Tol Cisumdawu? Dijelaskan Fahmi, kondisi ini mempertimbangkan aspek kekuatan.

BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Pengusir Nyamuk Paling Ampuh, Cocok Ditanam di Lingkungan Rumah

Sebab, Tol Cisumdawu memiliki 6 lajur yakni 3 ke arah Bandung dan 3 ke arah Cirebon. Bila hanya dibangun 1 terowongan, tentu akan rentan terjadi keruntuhan.

Membangun 2 terowongan dengan bentangan tertentu, secara struktur jauh lebih kuat baik saat pelaksanaan konstruksi maupun setelahnya.

Fahmi mengungkapkan, terowongan kembar atau twin tunnel Tol Cisumdawu didesain untuk bertahan selama 100 tahun lamanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rizquna channel