Ada 3 Versi Jejak Kuburan Si Windu, Kuda Perang yang Dijadikan Ikon Kabupaten Kuningan

Ada 3 Versi Jejak Kuburan Si Windu, Kuda Perang yang Dijadikan Ikon Kabupaten Kuningan

Jejak Si Windu Kuda Kuningan yang menjadi lambang Kabupaten Kuningan. -Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:Sumbakeling, Salah Satu Desa Terantik di Kabupaten Kuningan, Konon Simpan Harta Karun

 Kemudian dia mampir ke salah seorang temannya. Lalu sekalian bertamu ke rumah teman lainnya yang masih satu komplek. 

Dari cerita temannya itu, katanya kuburan Si Windu ada di hulu cai Kuningan. Tetapi menurut temannya juga ada beragam versi tentang letak kuburannya.

“Tetapi itu juga belum pasti! Maka kami bersama-sama berangkat kehulu cai untuk melihat kuburan yang disebut kuburan kuda Windu,” tandasnya.

Namun ada juga yang bilang jika makan di tempat itu adalah makan Adipati Arya Kemuning. Masih banyak lagi versi lainnya yang bisa membingungkan.

BACA JUGA:Tempat Wisata di Lembang yang Lagi Hits, Wajib Dikunjungi saat Liburan, Yuk Siapkan Rencana

"Namun bagi saya tidak terlalu penting, karena saya hanya tertarik pada kisah heroik Si Windu yang mengagumkan,” ujarnya.

Untuk sampai ke hulu cai harus melewati pematang sawah karena tidak ada akses jalan raya menuju ke sana. Justru dari sinilah yang membuat semakin mengasyikan. Karena bisa menikmati pemandangan yang indah, dan likuan parit kecil mengairi sawah, juga bisa menyapa para petani yang sedang bekerja.

“Terima kasihku kepada para petani yang ramah dan baik hati telah menunjukan jalan kearah hulu cai yang kami tuju,” pujinya. 

Sesampainya di tujuan, tampak ada dua kuburan panjang yang ditata batu bata. Kedua kuburan itu dilindungi oleh ‘saung’ dari kayu dan sangat sederhana.

BACA JUGA:Tempat Wisata di Lembang Bandung untuk Keluarga Cocok Dikunjungi saat Liburan, Yuk!

Namun kuburan itu terlihat bersih. Rupanya  selalu ada saja pengunjung yang datang dengan berbagai tujuan. Entah untuk mistik atau hanya ingin tahu saja.

Di dekat dua kuburan itu ada hulu cai (mata air) yang dingin. Bahkan dia sempat membasuh kaki dan tangan dari lumpur sawah. 

“Airnya sangat sejuk meresap ke kulit saya dan perasaan saya menjadi bahagia, lupa sudah rasa capek menuju hulu cai,” tandasnya.

Dia pun kembali bertanya, apakah betul yang sebelah kiri adalah kuburan Windu. Kemudian di sebelah kanan kuburan perkakas. Atau, benda pusaka yang pernah dikenakan Windu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: