Geger Galuh: Buah Main Serong Prabu Mandiminyak dan Pohaci Rababu

Geger Galuh: Buah Main Serong Prabu Mandiminyak dan Pohaci Rababu

Ilustrasi main serong Prabu Mandiminyak-Foto: Tangkap Layar/YouTube Curahjati-Radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Sosok Wretikandayun adalah pendiri Kerajaan Galuh yang berpusat di Karangkamulyan atau Ciamis sekarang ini.

Dari pernikahannya dengan Candraresmi, raja pertama Kerajaan Galuh tersebut dikaruniai tiga orang putera antara lain Sempakwaja, Jantaka dan Mandiminyak.

Sempakwaja merupakan sulung dari tiga bersaudara trah keturunan pendiri salah satu kerajaan besar di Jawa Barat tersebut. Sebagai anak pertama, Sempakwaja adalah putera mahkota yang akan menjadi penerus selanjutnya dari pemerintahan Wretikandayun.

Namun hal itu rupanya tidak terjadi pada sosok Sempakwaja, usai mengundurkan diri Prabu Wretikandayun justru mendaulat anak bungsunya yang bernama Amara atau kemudian lebih dikenal Mandiminyak.

BACA JUGA:Cita-cita bisa Tercapai bila Mampu Angkat Batu Papangkuan, Aroma Mistis di Kampung Purba Selatan Kuningan

BACA JUGA:5 Agenda Wisata Kuningan yang Bisa Dikunjungi Sepanjang Tahun Ini, Terdekat Ada Festival Durian

Hal itu lantaran kedua kakak Mandiminyak diketahui memiliki cacat secara fisik sehingga pada zaman itu seorang raja yang cacat adalah aib bagi kerajaan.

Meskipun cacat, Sempakwaja justru berhasil memperistri seorang gadis jelita bernama Pohaci Rababu. Sosok wanita yang dalam bahasa sekarang digambarkan memiliki tubuh 'body goals' impian para kaum hawa.

Singkat cerita prahara terjadi di antara keluarga besar Prabu Wretikandayun. Diceritakan saat itu Wretikandayun menggelar pesta dan perayaan besar di istana atau keraton Galuh.

Semua keluarga besar dan tamu undangan turut hadir, tidak terkecuali dengan Sempakwaja yang absen karena tengah terbaring sakit.

BACA JUGA:Selain Cipari, 4 Tempat Ini Merupakan Kampung Purba di Kuningan, Salah Satunya Bujal Dayeuh di Cibuntu

BACA JUGA:6 Agenda di Calendar of Event Kuningan 2024, Ada Festival Durian dan Pacuan Kuda Tradisional

Mengetahui bahwa yang mengundang ke acara tersebut adalah ayahnya sendiri, Sempakwaja sebagai seorang anak merasa tidak enak hati jika tidak menghadiri undangan tersebut.

Akan tetapi, apa boleh buat, Sempakwaja benar-benar tidak kuasa untuk menghadiri pesta di keraton Galuh. Oleh karena itu, diutuslah istrinya sendiri Pohaci Rababu untuk bisa hadir mewakili.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: