Situs Gunung Padang Diduga Terkait dengan Tambang Emas, Diperdagangkan lewat Pelabuhan Ratu

Situs Gunung Padang Diduga Terkait dengan Tambang Emas, Diperdagangkan lewat Pelabuhan Ratu

Situs Gunung Padang diduga terkait dengan keberadaan tambang emas dan dibangun oleh masyarakat yang sudah menetap dan sejahtera.-Dr Ali Akbar-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Situs Gunung Padang tidak hanya menjadi tinggalan budaya megalitikum atau kebudayaan batu besar.

Tetapi sudah menjadi saksi peradaban manusia yang mengenal perniagaan dengan dunia luar, atau setidaknya terjadi pertukaran barang.

Hipotesa ini, dikemukakan Arkeolog Dr Ali Akbar yang telah melakukan penelitian dan eskavasi di Situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur.

Situs punden berundak atau piramida tersebut, tidak hanya diartikan sebagai tempat pemujaan atau ritual.

BACA JUGA:5 Cara Kucing Bilang Aku Sayang Kamu pada Pemilik Mereka, yang Wajib diketahui Catlovers!

Tetapi ada kebudayaan yang menghasilkannya yakni, masyarakat sejahtera dan hidup berkecukupan.

"Situs ini dihasilkan masyarakat yang hidup menetap dan sebagian besar sudah mengenal logam. Yang paling penting adalah mereka sudah masyarakat sejahtera," kata Dr Ali Akbar, dilansir dari Naval Untold Story, Senin, 5, Februari 2024.

Prinsip sederhananya, kata dia, kebutuhan primer mereka sudah terpenuhi dan bisa memberi makan para pekerja.

Dari mana sumber kemakmuran itu? Dr Ali Akbar menyebut, situs megalitik di Indonesia selalu ditopang dengan tambang emas.

BACA JUGA:Jarang Ditunjukan! Ini 4 Tanda Kucing Sedang Marah pada Kita, yang Sering Disembunyikan

"Bangunan punden berundak selalu ada di puncak gunung. Orientasinya memuja dewa atau sesuatu yang ada di ketinggian," katanya.

Tetapi di tempat lain, sambung dia, ada juga memang yang ditemukan di tepi pantai. Yang menarik misalnya di Kabupaten Sukabumi, punden berundak ditemukan di tepi pantai.

Ternyata ditemukan pundek berundak selalu berada di jalur emas. Bahkan, hanya 4 kilometer dari Gunung Padang ada tambang emas dan sampai saat ini masih berproduksi.

Untuk memperkuat asumsi ini, Dr Ali Akbar memberi contoh lain yakni Museum Tambang Emas Pongkor. Tidak jauh dari situ ada Pundek Berundak Pasir Angin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: