Dulu Kuningan Disebut dengan Nama Kejene, Ada Peternakan Kuda di Purwawinangun, Dirintis Syeh Maulana Akbar

Dulu Kuningan Disebut dengan Nama Kejene, Ada Peternakan Kuda di Purwawinangun, Dirintis Syeh Maulana Akbar

Kabupaten Kuningan dulu dikenal dengan nama Kejene. -Tangkapan layar-radarkuningan.com

BACA JUGA:Naik! Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini Mengalami Kenaikan Sebesar Rp. 3.000 per gram, Ini Daftar Harga nya!

Setelah dari Kuningan, dia berpindah ke Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Hingga akhir hayatnya.

Dari pernikahan Syeh Bayanullah dan Nyi Wandasari, mereka dikaruniai seorang putera yang bernama Maulana Arifin. Ketika sudah dewasa dipanggil Syeh Maulana Arifin.

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan agama Islam bagi penduduk Kuningan, Syeh Bayanullah mendirikan Pondok Pesantren Quro di Sidapurna.


Sementara itu ketika sudah dewasa, Syeh Maulana Arifin menikah dengan Ratu Selawati, ratu Kuningan.

BACA JUGA:Inilah 7 Cara Menemukan Kucing Hilang Menjadi Solusi agar Kucing Mudah Ditemukan!

Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Kuningan menganut agama Hindu. Wilayah ini merupakan daerah otonom Kerajaan Sunda yang dikenal dengan nama Pajajaran.

Bukan hanya Kuningan, seluruh Jawa Barat termasuk Cirebon, pada 1389 Masehi masuk bagian dari Kerajaan Pajajaran.

Kerajaan ini antara lain memiliki  pelabuhan di Cirebon, Indramayu, Karawang, Sunda Kelapa dan Banten.


Waktu Cirebon dipimpin Ki Gedeng Jumajanjati anaknya Ki Gedeng Kasmaya, datanglah pelaut China yang dipimpin oleh Laksamana Te Ho atau Cheng Ho.

BACA JUGA:Disengajai? Ini 6 Alasan Induk Kucing Meninggalkan Anaknya, yang Sering Disalahpahami

Sebagai rasa terimakasih atas sambutan rakyat Cirebon, maka dibuatlah mercusuar di Pelabuhan Cirebon. 

Setelah itu Pelabuhan Cirebon kedatangan seorang ulama Islam yang bernama Syekh Idhofi atau Syekh Datuk Kahfi. Dia juga dikenal dengan julukan Syeh Nurjati.

Ulama ini kemudian mendirikan pesantren di kaki bukit Sembung dan menetap di Pesambangan, Desa Jatimerta sekarang ini.

Salah satu murid ulama ini ada yang bernama Pangeran Walangsungsang Cakrabuana. Dia mendirikan sebuah kota bernama Caruban yang kemudian dikenal dengan nama Cirebon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: