Dayeuhluhur, Kecamatan Terunik di Kabupaten Cilacap, Semua Warganya Gunakan Bahasa Sunda

Dayeuhluhur, Kecamatan Terunik di Kabupaten Cilacap, Semua Warganya Gunakan Bahasa Sunda

Suasana di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang warganya menggunakan Bahasa Sunda.-Waluyo Jati - Tangkapan layar-radarkuningan.com

BACA JUGA:Ini Dia Jenis Ular Berbisa yang Mematikan di Indonesia, Ada yang Sering Masuk Rumah!

Penduduk Dayeuhluhur gigih dalam meminta pengajaran muatan lokal bahasa Sunda diadakan di sekolah. Wajah bahasa yang bertahan dalam masyarakat dipengaruhi kepentingan ekonomi serta letak geografi.

Kecamatan Dayeuhluhur berada lebih dekat ke Kota Banjar, dan Pasar Rancah di Kabupaten Ciamis daripada ke Kota Majenang.

Yang merupakan pusat ekonomi di Cilacap bagian barat yang sebagian penduduknya juga beretnis Sunda.

Dayeuhluhur adalah suatu dayeuh yang berada di luhur. Kecamatan ini tidak berada di pinggir jalan nasional.

BACA JUGA:Bingung Mencari Kucing Peliharaan Kabur dari Rumah? Inilah 5 Alasan Kucing Kabur, Cegah Kucing Kabur yu!

Perlu 10 kilometer ke utara dari jalan nasional yang letaknya di melewati Hutan Perhutani untuk sampai di pusat Dayeuhluhur. 

Selain berbatasan dengan Ciamis dan Banjar, di kecamatan ini terdapat sebuah desa yang berbatasan dengan Kuningan.

Selain mengati Dayeuhluhur, Tirto juga menulis tentang Kecamatan Karangpucung. Kecamatan ini masih masuk wilayah Kabupaten Cilacap. Letaknya di timur Dayeuhluhur. Penduduknya mayoritas beretnis Sunda.

Fakta tersebut menarik, karena letak Karangpucung  cukup jauh dari Sungai Citanduy, batas provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Juga, berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas.

BACA JUGA:Inilah 5 Bahasa Tubuh Kucing Sebagai Ungkapan 'Aku Minta Maaf' Pada Pemiliknya, yang Jarang Disadari!

Berada persis di sebelah timur Kecamatan Karangpucung, tepatnya di Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, sudah masuk wilayah Kabupaten Banyumas.

Menurut penelitian Prof Cece Sobarna, Darmaji pernah menjadi daerah penutur Sunda hingga akhir abad ke-20.

Sobarna mengatakan, di Desa Dermaji bahasa Sunda pernah menjadi bahasa sehari-hari, terutama di wilayah Grumbul Cireang. Tetapi kemudian semakin hilang seiring dengan diajarkannya bahasa Jawa di sekolah-sekolah.

Nama-nama tempat yang ada di Dermaji, seperti Cireang, Cukangawi, Cipancur, kali Cieupendeuy, kali Cibrewek, Citunggul dan lain sebagainya menunjukkan adanya pengaruh kuat bahasa Sunda di Desa Dermaji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: