Darma, Pusat Penyebaran Islam di Zaman Sunan Gunung Jati, Benteng Terakhir Halau Pengaruh Galuh

Darma, Pusat Penyebaran Islam di Zaman Sunan Gunung Jati, Benteng Terakhir Halau Pengaruh Galuh

Wilayah Kecamatan Darma punya peran penting bagi Sunan Gunung Jati saat penyebaran Agama Islam. Foto Waduk Darma dari ketinggian. -Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Kecamatan Darma, merupakan tempat istimewa bagi Sunan Gunung Jati, penguasa Kesultanan Cirebon. Selain menjadi pusat penyebaran agama Islam, juga benteng terakhir membendung pengaruh Kerajaan Galuh.

Untuk kepentingan itu, di Darma banyak dibangun hal-hal yang menunjang penyebaran agama Islam. Juga bangunan yang ditujukan untuk mencegah pengaruh Kerajaan Galuh di Ciamis sekarang.

Seperti diketahui, ketika itu Cirebon sedang gencar-gencarnya melakukan syiar Islam ke Selatan. Ke bekas dan daerah kekuasaan Galuh Pajajaran.

Salah satu bangunan yang monumental hingga kini masih terawat adalah kolam atau balong. Bangunan ini diberi nama Balong Darmaloka.

BACA JUGA:6.000 Kadu untuk Festival Durian di Desa Wisata Cibuntu Kuningan, Begini Suasananya

Bukan hanya Balong Darmaloka yang dibangun, Keraton Cirebon juga mengutus beberapa ulama ke Darma. Salah satunya adalah Syeh Rama Haji Irengan atau yang lebih dikenal Mama Haji Irengan.

Dia utusan dari Sunan Gunung Jati, untuk menyebarluaskan agama Islam ke selatan Jawa Barat. Di antaranya ke Galuh (Ciamis) dan  Rajagaluh  (Majalengka).

Sebagai pusat penyebaran agama Islam di Kabupaten Kuningan, Syeh Rama Haji Irengan membuat pos penjagaan di Panjalu, Ciamis. Juga membangun pos yang sama di Sanghiang untuk membedung pengaruh Rajagaluh.

Di Darma, dia membangun semacam kolam yang disebut Balong Keramat Darmaloka. Syeh Rama Haji Irengan membuat balong tersebut membentuk lafad Muhammad.

BACA JUGA:Kemaluan Besar Samundaka dan Lurusnya Sungai Cisanggarung Menjadi Asal Usul Desa Maleber Kuningan

Balong tersebut nama aslinya bukan Darmaloka. Balong keramat itu bernama Darulmai yang berarti  Nagara Cai atau tempat sumber air.

Darulmai ini menandakan bahwa Darma banyak terdapat sumber air. Daerah ini juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Kuningan hingga ke Cirebon.

Pantas saja, kalau daerah kaya air ini dibangun bedungan besar yang diberi nama Waduk Darma. Bendungan ini sudah dirintis sejak zaman Keadipatian Kuninangan. Kemudian zaman Belanda hingga Orde Lama.

Bukan hanya Darmaloka saja yang dikeramatkan. Sosok Syeh Haji Rama Irengan pun hingga kini masih dihormati. Makamnya pun banyak diziarahi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: