Cerita Batu Lingga di Gunung Ciremai, Erat Kaitannya dengan Sunan Gunung Jati, Sekarang Jadi Transit Camp

RADARKUNINGAN.COM - Banyak cerita yang menarik di kawasan Gunung Ciremai, Jawa Barat. Salah satunya keberadaan peninggalan Batu Lingga.

Batu yang sekarang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) ini, erat kaitannya dengan Sunan Gunung Jati. Salah satu wali yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.

Batu yang berada di kawasan Gunung Tertinggi di Jawa Barat ini, sekarang masih bisa dijumpai. Tempat ini sekarang menjadi transit camp, bagi para pendaki gunung tersebut.

Soal legenda Batu Lingga tersebut memang diyakini oleh masyarakat setempat. Baik yang tinggal di lereng bagian Kuningan maupun Majalengka. Cerita itupun sudah berlangsung turun temurun hingga sekarang.

BACA JUGA:Persib Bandung Tertarik Bawa Pulang Pemain Abroad Indonesia dari Liga Thailand, Siapa Dia?

Batu yang berbentuk mirip lingga ini, beradar di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sekitar 2,3 km lagi sudah sampai di puncak gunung yang menjadi pembatas Kabupaten Kuningan dan Majalengka itu.

Seperti diketahui, Gunung Ciremai ini memiliki ketinggian 3.078 mdpl. Sebelum sampai ke puncak, para pendaki biasanya transit dulu di sekitar Batu Lingga.

Karena itu sekarang tempat batu berlegenda ini disebut dengan Transit Camp Batu Lingga. Transit camp adalah tempat mendirikan tenda untuk beristirahat dalam pendakian Gunung Ciremai.

BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hias Gantung yang Cocok untuk Dekorasi Interior Rumah, Terkesan Estetik dan Minimalis!

Biasanya durasi transt itu selama 2 hari 1 malam. Atau dalam istilah pendakian disebut 2D1N. Di lokasi ini ada kapling tenda dengan 2 ukuran. Tanda besar dengan kapasitas 6 pendaki dan tenda kecil dengan 4 pendaki.

Di tempat Transit Camp Batu Lingga terdapat sebuah batu. Batu itu dipagari dahan kayu. Batu itulah yang disebut oleh masyarakat sekitar sebagai Batu Lingga.

Dulu, ukuran batu itu sangat besar. Namun dari kesaksian para pendaki, mulai tahun 2000-an, batu otu tinggal yang ada sekarang. Sisanya hilang entah kemana.

Bahkan para pendaki yang berinisiatif menyusun kembali batu-batu tersebut seperti yang terlihat sekarang. Sebab, di tempat itu merupakan pertanda cerita dan legenda Gunung Ciremai. 

Sumber: