Hati-Hati Beli Kurma di Bulan Ramadhan! Ini 6 Ciri Kurma yang Diharamkan MUI karena Berasal dari Israel

RADARKUNINGAN.COM - Pada Bulan Ramadhan, ketika semua umat Muslim menjalankan ibadah puasa, Kurma menjadi buah yang diburu.

Namun, kalian sebagai orang Islam yang bijak dan mendukung aksi boikot produk Israel dan yang berafiliasi dengannya, perlu tahu ada kurma yang diharamkan MUI.

MUI atau Majelis Ulama Indonesia telah menyatakan bahwa kurma yang berasal dari negara Zionis tersebut bersifat haram.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional Sudarmoto meminta umat Islam di Indonesia agar tidak membeli kurma Israel.

BACA JUGA:MUI Haramkan Kurma dari Negara Zionis, Ini 30 Daftar Merk Kurma Israel yang Haram untuk Dibeli

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Sebut 3 Amalan Utama Ramadhan, Makna Kalimat La'allakum Tattaqun

“Kalau ada kurma Israel, jangan dibeli” ujarnya.

Sudah ditegaskan dalam fatwa MUI Nomor 83 tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina yangt memperingati agar tidak membeli produk-produk asal Israel.

"Fatwa MUI sudah terbit. Tadi itu mengingatkan kembali, bahkan kita, umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan, memboikot produk-produk Israel dan produk-produk perusahaan atau negara yang berafiliasi dengan Israel," jelas Sudarmoto.

Buah Kurma adalah buah yang tumbuh subur du beberapa negara Timur Tengah, seperti Mesir, Areab Saudi, Iran, Aljazair, Uni Emirat Arab, Irak, Pakistan, Tunisia, dan juga Israel.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Gratis di Kuningan Jawa Barat, Ada Hutan Kota Hingga Jalan Baru

BACA JUGA:7 Rumah Makan untuk Buka Puasa Bersama di Kuningan, Sensasi Duduk di Atas Perahu dan Pinggir Danau

Namun negara Zionis ini dianggap sebagai produsen kurma Medjool terbesar di dunia. Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan bahwa nilai ekspor kurma Israel mencapai hampir Rp5 triliun. 

Namun, seruan untuk memboikot barang-barang Israel sering terdengar selama bulan Ramadan karena serangan Israel terhadap Palestina. Serangan Israel telah membunuh 30.228 warga Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua, dari 7 Oktober 2023 hingga 5 Maret 2024.

Sumber: