Dewa Perang Asal Kuningan Dipercaya Jabat Pangdam II/Sriwijaya, Lulusan SMPN 1 dan SMAN 2 Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Tanggal 22 Maret 2024 lalu menjadi tanggal yang sangat spesial bagi Mayor Jenderal TNI Mohammad Naudi Nurdika.

Hal ini karena telah terbitnya Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/329/III/2024 tanggal 22 Maret 2024 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Rotasi di level perwira tinggi (Pati) TNI tersebut juga mengerek nama Mayen TNi Mohammad Naudi Nurdika.

Jenderal asal Kabupaten Kuningan ini dipercaya Panglima TNI menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya.  

BACA JUGA:3 Khodam Harimau yang Dipercaya Memiliki Kekuatan Hebat Menurut Kebudayaan Jawa

Jenderal Naudi adalah lulusan Akademi Militer 1991. Alumni SMPN 1 Kuningan tahun 1985 tersebut berdinas di Baros, Cimahi, Jawa Barat.

Jabatannya yakni sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) menggantikan Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya yang pensiun dari dinas militer. 

Mayjen Mohammad Naudi Nurdika merupakan satu-satunya Komandan Pussenarmed) yang langsung dilantik menjadi Panglima Kodam.

Pussenarmed sendiri sejak dulu dijuluki Korps Dewa Perang. Para Komandan Dewa Perang sebelumnya tak pernah ada yang langsung dilantik menjadi Pangdam.

BACA JUGA:Heboh Di Temukan Sampel Rambut Harimau Jawa Di Sukabumi, Ini Kata Peneliti

Dipercayanya Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika menjabat Panglima Kodam Sriwijaya, mendapat apresiasi dari satu sekolahnya saat masih SMP.

Yakni Asep Setiawan. Asep mengaku sangat mengenal pribadi Sang Jenderal lantaran karena sana-sana alumni SMPN 1 Kuningan.

"Beliau rekan seangkatan saya saat SMP. Lulus tahun 1985. Orangnya humble, hobi olahraga basket dan tidak sombong alias membumi. Kami sangat bangga dengan kesuksesan beliau yang sekarang menjabat Pangdam Sriwijaya. Seluruh alumni baik SMPN 1 maupun SMAN 2 Kuningan sangat mengapresiasi pencapaian karir pak Naudi," kata Asep Setiawan, seirang pekerja sosial masyarakat (PSM) di Dinas Sosial Kabupaten Kuningan tersebut.

BACA JUGA:Tanda-Tanda Kehidupan Harimau Jawa Di Sukabumi, Benarkah Kucing Besar Ini Hidup Kembali Dan Tidak Punah?

Sumber: