3 Hal Ini jadi Alasan Ritual Tebar Uang Koin di Jembatan Kali Sewo, Termasuk Kisah Saedah - Saeni

3 Hal Ini jadi Alasan Ritual Tebar Uang Koin di Jembatan Kali Sewo, Termasuk Kisah Saedah - Saeni

Alasan ritual tabur koin di Jembatan Sewo perbatasan Kabupaten Indramayu - Subang. Sala satunya adalah terkait legenda Saedah - Saeni. Foto sapu ijuk yang disita oleh Polres Indramayu saat dilakukan penertiban.-Diskominfo Indramayu-radarkuningan.com

BACA JUGA:Berapa Banyak Kucing Harus Minum Dalam Sehari? Ini Dia Jumlah Kebutuhan Cairan yang Harus Dipenuhinya

Sarkawi dan Maimunah akhirnya menikah. Sejak pergi meninggalkan rumah, sudah tujuh bulan lamanya Sarkawi tidak pernah kembali. Hal itu membuat istrinya sakit dan meninggal dunia.

Beberapa saat sejak istri pertamanya meninggal, Sarkawi mendadak pulang. Dia membawa serta Maimunah, istri mudanya.

Sarkawi terkejut saat mengetahui istri pertamanya meninggal. Namun dia tetap memperkenalkan Maimunah istri mudanya pada kedua anaknya, Saedah dan Saeni.

Beberapa hari di rumah, Sarkawi pergi untuk mencari nafkah. Maimunah juga pergi ke pasar. Sebelum pergi, Maimunah berpesan agar beras dan uang jangan dipakai.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Tempat Wisata di Kuningan Jawa Barat yang Cocok untuk Dikunjungi Saat Libur Lebaran

Namun karena Saeni kelaparan, akhirnya beras dimasak oleh Saedah, kakaknya. Mendapati beras dan uang sudah tiada, sekembali dari pasar Maimunah pun marah besar. Saidah dan Saeni pun sedih.

Tak terima dimarahi Saidah dan Saeni memutuskan untuk minggat dari rumah. Hanya saja Maimunah berpura-pura sadar dan meminta maaf pada Saedah dan Saeni.

Maimunah pun memiliki berencana busuk. Dia ingin membuang Saedah dan Saeni. Dia pun mengajak keduanya jalan-jalan ke kota.

Namun saat malam tiba, Maimunah justru membawa kedua anak tirinya itu tidak ke kota, tapi ke hutan. Dia pun meninggalkan mereka di tengah hutan itu.

BACA JUGA:Tanaman Lidah Mertua: Tanaman Indoor yang Bisa Jadi Pengharum Ruangan Alami, Rumah Wangi Alami dan Bebas Bau!

Ketika di dalam hutan, Saeni didatangi sosok kakek misterius. Kakek itu memberinya petunjuk bahwa Saeni akan dijadikan penari ronggeng terkenal. Kemudian  Saidah menjadi tukang kendangnya.

Namun sebelum terkenal, Saeni harus menjalani ritual perjanjian buaya putih. Isinya Saeni menjadi penari ronggeng dan Saedah jadi tukang kendang yang terkenal dalam kurun waktu tertentu.

Benar terjadi. Mereka hidup sangat berkecukupan. Hingga batas waktunya pun tiba. Saeni harus patuh dengan perjanjian buaya putih itu.

Kakek misterius kemudian datang untuk menagih janji. Saeni lalu berubah menjadi buaya putih. Dia terjun ke Kali Sewo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: