3 Hal Ini jadi Alasan Ritual Tebar Uang Koin di Jembatan Kali Sewo, Termasuk Kisah Saedah - Saeni

3 Hal Ini jadi Alasan Ritual Tebar Uang Koin di Jembatan Kali Sewo, Termasuk Kisah Saedah - Saeni

Alasan ritual tabur koin di Jembatan Sewo perbatasan Kabupaten Indramayu - Subang. Sala satunya adalah terkait legenda Saedah - Saeni. Foto sapu ijuk yang disita oleh Polres Indramayu saat dilakukan penertiban.-Diskominfo Indramayu-radarkuningan.com

BACA JUGA:Antisipasi Kemacetan Libur Lebaran, Polres Kuningan Berlakukan Rekayasa Lalin di Jalan Protokol dan Wisata

Melihat Saeni berubah wujud, Saedah lalu mengabari orang tuanya. Tanpa menunggu waktu, Sarkawi dan istrinyanya langsung menuju Kali Sewo.

Sarkawi kemudian terjun ke sungai. Dia berubah wujud menjadi bale kambang. Sejenis ranjang terbuat dari kayu, mengambang di kali itu. Maimunah juga ikut terjun ke kali. Dia lantas berubah menjadi pring ori  atau piring bambu.

Maka tinggal Saedah sendirian. Dia pun lemas dan putus asa. Saedah kemudian tertidur. Tak lama Kemudian berubah wujud menjadi bunga cempaka putih.

Legenda ini sangat dikenal masyarakat di pesisir utara Jawa Barat,  dari Cirebon hingga sebagian Karawang.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Ciri-Ciri Kucing Sudah Lanjut Usia, Apakah Kucingmu Termasuk?

Karena kisah inilah kemudian ada ritual 'buang uang' di tempat itu. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah tambangan.

Ada versi lain yang menyebutkan jika ritual tebar koin itu untuk memberi saweran pada Saedah dan Saeni. Karena Saeni selalu mementaskan ronggeng dengan Saidah sebagai penabuh kendang di tempat itu.

2. Kecelakaan Maut Bus Transmigran

Ada pula masyarakat sekitar yang meyakini jika ritual tebar koin ini dalam rangka membuang sial akibat kecelakaan maut. Bus yang berpenumpang para transmigran itu mengalami kecelakaan di Kali Sewo.

BACA JUGA:Mengenaskan! 5 Ras Kucing dengan Umur Pendek yang Bikin Mikir Dua Kali Sebelum Memeliharanya

Bus nahas itu membawa rombongan transmigrasi pertama asal Boyolali, Jawa Tengah. Bus tersebut kecelakaan dan terbakar di jembatan itu.

Akibat peristiwa tersebut, 67 orang penumpangnya tewas di tempat. Peristiwa itu terjadi pada 11 Maret 1974.

Yang menyedihkan, ada tiga orang yang selamat. Hanya saja kesemuanya anak-anak. Mereka kehilangan orang tua mereka.

3. Kuntilanak Penunggu Kali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: