Kisah Potongan Kepala Harimau Jawa Gunung Ciremai, Diawetkan dengan Garam, Dipakai Bermain Anak-anak

Kisah Potongan Kepala Harimau Jawa Gunung Ciremai, Diawetkan dengan Garam, Dipakai Bermain Anak-anak

Spesimen kepala harimau jawa dari Gunung Ciremai. -Peduli Karnivor Jawa for-radarkuningan.com

BACA JUGA:Lama Dinyatakan Punah, Begini Mitos dan Legenda Harimau Jawa Dalam Kebudayaan Masyarakat Jawa

Bisa jadi ketika itu, masyarakat menganggap sepenggal kepala loreng itu sebagai barang lumrah. Mungkin gampang dijumpai dan masih banyak di hutan Gunung Ciremai.

Dengan cermat dia memperhatikan bekas-bekas sidik jidat binatang itu. Dia tak menemukan bekas coretan-coretan garis hitam. Sebab, sebagian besar rambutnya telah mengelupas. 

Perhatiannya kemudian dia alihkan di bagian atasnya. Ternyata masih ada sisa rambut yang utuh dengan garis hitam. 

Tebal rambut itu lebih dari selebar jari telunjuk lelaki dewasa. Pola coretan garis hitam itu cenderung longgar atau jaraknya renggang. Hal ini tidak seperti harimau Sumatera yang tebal dan rapat.

BACA JUGA:BRIN Yakini Temuan Rambut yang Merupakan DNA Harimau Jawa, Peniliti Asing Bantah Temuan Tersebut

Kondisi ini juga diperkuat foto harimau Jawa 1957 sebagai pembanding. Tulang tengkoraknya masih terbalut kulit. Kemudian merekam bentuk utuh satwa saat masih hidup, karena diabadikan sesaat setelah mati ditembak.

Sepenggal kepala opsetan harimau ini telah terlepas dari tulang tengkorak, sebagai landasan kulit yang membentuk raut muka tiga dimensi.

Namun, tetap terlihat bentuk hidung yang pesek dan sempit. Juga pangkal jidat sedikit di atas mata cenderung cembung. Seperti membentuk kesan seolah-olah moncongnya memanjang. 

Sisa coretan ornamen di pipi juga mencirikan sebagai milik harimau Jawa yang jarang, tipis dan cenderung cerah. Berbeda dengan coretan ornamen pipi harimau Sumatera kebanyakan tebal, rapat sehingga memberi kesan agak gelap.

BACA JUGA:M Ridho Suganda Putra Bupati Legendaris Kuningan Ambil Formulir Pendaftaran Cabup dari PDIP

Berdasar pola coretan pipi dan sidik jidat, dapat dibedakan antara karakter wajah harimau Jawa dan Sumatera. Pola coretan pipi harimau Jawa cenderung tipis dan jarang. Sedangkan harimau Sumatera tebal dan rapat. 

Sidik jidat harimau jawa renggang dan tipis, sedangkan harimau sumatera rapat cenderung membentuk blok hitam. Akibatnya wajah harimau jawa cenderung cerah dan harimau sumatera cenderung gelap.

Didik pun sempat menghitung lubang bekas landasan kumis harimau itu. Jumlahnya baik yang besar maupun sedang, sekitar 29 lubang untuk satu pipi kiri. Jumlah itu sama untuk yang di pipi kanan. Dengan total 58 lubang. 

Ada 10 landasan lubang berdiameter 3 mm di pipi kanan-kiri dan 14 lubang berdiameter 2 mm. Yang lainnya 1 mm atau bahkan kurang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: