Sejarah Desa Linggarjati Kuningan, Diberi Nama Sunan Bonang, Sunan Kalijaga hingga Sunan Kudus

Sejarah Desa Linggarjati Kuningan, Diberi Nama Sunan Bonang, Sunan Kalijaga hingga Sunan Kudus

Situs Batu Lingga di Gunung Ciremai, memiliki hubungan dengan sejarah Desa Linggarjati, Kabupaten Kuningan. -BTNBC-Radarkuningan.com

Radarkuningan.com, KUNINGAN - Sejarah Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, rupanya terkait erat dengan Wali Songo dan penyebaran Agama Islam.

Dikisahkan bahwa sejarah Desa Linggarjati, Kuningan terkait dengan beberapa tokoh Wali Songo yang pada waktu itu, bermusyawarah di Gunung Ciremai.

Kisah Gunung Ciremai yang waktu itu bernama Gunung Gede, menjadi titik awal dari sejarah Desa Linggarjati, Kabupaten Kuningan.

Bahkan waktu itu, belum menggunakan nama Desa Linggarjati. Nama aslinya adalah Desa Gede. Karena lokasinya berada di dekat gunung yang sangat besar atau gede.

BACA JUGA:Marshanda Hilang di Los Angeles, Sebut Nama Jokowi dan Joe Biden

Penduduk di Desa Gede pada waktu itu beragama Hindu dan Buddha. Kemudian Wali Songo melakukan sebuah musyawarah di Gunung Ciremai untuk memulai syiar di Nusantara.

Dari musyawarah itu, Wali Songo bersepakat melakukan syiar dipimpin Sunan Gunung Jati. Adapun rapa tersebut dilakukan di Gunung Ciremai, di mana Sunan Gunung Jati duduk di atas Batu Lingga.

Usai musyawarah atau Mangcereman itu, Wali Songo mengubah penyebutan Gunung Gede menjadi Mangcereman atau tempat musyawarah.

Setelah itu, nama itu melebur menjadi Ciremai dan hingga saat ini masih dipakai, untuk gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut.

BACA JUGA:Sejarah Air Zam Zam, Ternyata Dulu Pernah Kering dan Tidak Tersisa

Lalu bagaimana dengan sejarah Desa Linggarjati, Kabupaten Kuningan dan kisah para wali tersebut?

Rupanya setelah turun dari Gunung Ciremai dan tiba di Desa Gede, para wali mengusulkan beberapa nama penggangi.

Pendapat Sunan Kalijaga waktu itu, memberi nama Linggajati dengan alasan sebagai tempat linggih (Lingga) nya Gusti Sinuhun Sunan Gunungjati.

Sunan Bonang mengusulkan memberi nama Linggarjati dengan alasan bahwa sebelum Sunan Gunung Jati sampai ke puncak Gunung Gede, beliau Linggar (Berangkat) meninggalkan tempat istirahat di Desa Gede menuju Puncak Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Warga Hadang Truk Batubara di Pelabuhan Cirebon, Tuntut Kompensasi

Lantas, bermusyawarah tanpa mengendarai kendaraan apapun melainkan dengan menggunakan ilmu sejati.

Syekh Maolani Magribi juga turut mengusulkan nama yakni, desa itu diberi nama Lingarjati, mempunyai arti tempat “ Penyiaran Ilmu Sejati”.

Berbeda dengan pendapat Sunan Kudus, disebut Lingajati yang berarti nalingakeun Ilmu sejati (memperlihatkan ilmu sejati).

Karena  di tempat inilah Gusti Sinuhun mulai menggunakan Ilmu Sejatinya untuk menyusul para wali yang lain ke puncak Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Airlangga Bertemu Ronaldinho, Bahas Dunia Sepakbola

Sekaligus tempat tersebut juga digunakan umtuk bermusyawarah dan menjaga rahasia Ilmu Sejati jangan sampai diketahui oleh orang banyak.

Dikutip dari sejarah Desa Linggarjati, Kabupaten Kuningan, konon katanya sejak itulah Desa Gede dikenal dengan nama Linggajati atau Linggarjati dan Gunung Gede sejak itu pula lebih dikenal dengan nama Gunung Cereme.

Nama yang diambil diambil dari kata Mangcereman (Musyawarah) dan pada masa penjajahan Belanda Gunung Cereme di populerkan dengan nama Gunung Ciremai.

Demikian kisah sejarah Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jasa Barat. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: