CIREBON, RADAR KUNINGAN.COM - Memasuki bulan Rabiul Awal, Desa Ciawiasih, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, rutin menggelar tradisi Babarit.
Tradisi Babarit adalah ungkapan rasa syukur yang diaplikasikan warga Desa Ciawiasih dengan memanjatkan doa bersama.
Dalam Tradisi Babarit tersebut, warga Desa Ciawiasih menggelar doa bersama ditujukan kepada para leluhur desa yang sudah meninggal dunia.
Tidak ketinggalan, doa bersama dalam tradisi Babarit tersebut, memohon keselamatan bagi seluruh warga Desa Ciawiasih.
BACA JUGA:Kebakaran di Gunung Ciremai Diduga Faktor Manusia, Total 130 Hektare Hangus
BACA JUGA:Hendak Tawuran, Anggota Geng Motor Enjoy Barat 087 Cirebon, Diamankan anggota Polresta Cirebon
Menurut Kepala Desa (Kades) Ciawiasih, Nining Niawati, tradisi Babarit sudah dilakukan secara turun menurun.
"Untuk mendoakan karuhun dan mencegah bala bencana disempurnakan dengan doa bersama kepada Allah SWT," ucap Nining Niawati.
Ditambahkan Nining, tradisi Babarit yang rutin digelar, biasanya dilakukan menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Oleh karena itu, warga melantunkan sholawat bersama berharap kebaikan semua warga di Desa Ciawiasih," tambah Nining.
BACA JUGA:Juara Lomba, Ayam Pelung Bisa Terjual 70 Juta
BACA JUGA:Ini Sanksi dari PSSI, Arema Tak Boleh Jadi Tuan Rumah sampai Liga Berakhir
Dalam pelaksanaan tradisi tersebut, hal menarik dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Ciawiasih bersama warga, yakni menggelar acara di alam terbuka.
Nining menerangkan, pelaksanaan Babarit dilakukan di alam terbuka, supaya bisa menyatu dengan alam.
Menurutnya, bersahabat dengan alam, bisa mengingatkan manusia akan pentingnya keberadaan lingkungan sekitar.