Diklatsar Santri Tangkal Paham Radikalisme

Diklatsar Santri Tangkal Paham Radikalisme

KUNINGAN–Pemerintah daerah melalui Bagian Kesra Setda Kuningan mengadakan pendidikan dan latihan dasar (diklatsar) bagi para santri di Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda dalam mengisi bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah.

Adanya diklatsar ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan wawasan kebangsaan di kalangan santri. Sekaligus untuk memperkuat peran santri dalam aksi bela negara demi menangkal paham radikalisme.

Dalam kesempatan itu, hadir langsung Kabag Kesra Setda Kuningan H Nunung Nurjati MSi, Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kuningan dan santri-santri dari sejumlah pesantren di Kuningan. Adapun kegiatan diklatsar ini mengambil tema Melalui Diklatsar, Kita Bangun Karakter Generasi Muslim yang Mandiri dan Toleransi dalam Hidup Beragama.

“Diklatsar ini untuk memberikan pemahaman kepada para generasi muda di era teknologi yang kian semakin berkembang. Tentunya peran santri dalam pembangunan serta untuk mewujudkan visi Kuningan Maju (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa tahun 2023,” kata Kabag Kesra H Nunung Nurjati, kemarin (8/5).

Pihaknya berharap, melalui kegiatan diklatsar bagi para santri bisa membentuk karakter muslim yang mandiri. Sekaligus dalam rangka mewujudkan visi misi pemerintah daerah menuju Kuningan Agamis.

“Oleh karena itu, perlu sekali penanaman karakter bagi para santri. Ini menjadi upaya kita bersama dari pemerintah daerah, agar melahirkan generasi unggul dan berakhlak baik,” imbuhnya.

Di sisi lain, pihaknya ingin menanamkan terhadap para santri agar memiliki jiwa toleransi tinggi dalam hidup beragama. Apalagi Kabupaten Kuningan dikenal dengan kondisi masyarakat yang toleran dengan kerukunan antar agama.

Sementara Ketua FKPAI Kuningan H Isak menuturkan, bahwa peran santri bagi bangsa dan negara dirasa sangat penting. Jadi pembentukan karakter bagi generasi muslim yang mandiri, perlu dibentuk dengan ilmu keagamaan maupun pendidikan.

“Walapun saat ini kita dilanda bencana nonalam, tapi dalam memberikan pendidikan keagamaan sangat penting. Sehingga para generasi muslim memiliki pemahaman yang luas terhadap kerukunan antar agama,” ujarnya.

Dia menjelaskan, peran santri di era sekarang sangat membantu untuk pembangunan. Apalagi kalau ditunjang dengan kemampuan yang dimiliki, pasti akan berguna bagi kehidupan berbangsa maupun beragama.

“Pendidikan bagi santri ini penting. Penanaman akhlak lah yang harus dibina, agar mereka dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat,” tutupnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: