Bupati Tebar Ikan di Kali Cisanggarung Desa Benda

Bupati Tebar Ikan di Kali Cisanggarung Desa Benda

KUNINGAN–Bupati H Acep Purnama SH MH menebar bibit ikan di Kali Cisanggarung Desa Benda Kecamatan Luragung, Kuningan, akhir pekan kemarin. Kegiatan tebar benih ikan ini dalam rangka mengisi tradisi Ngabendung di lingkungan setempat.

Saat menebar benih ikan, Bupati Acep meminta agar warga tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara yang dilarang. Misalnya saja yakni melalui racun maupun dengan cara disetrum.

“Bibit ikan yang disiapkan dan dilepas ke sungai ini, saya ingin ikan dan sungai ini dijaga. Jangan disetrum atau diracun, karena akan merusak ekosistem di mana ikan besar dan kecil akan habis,” tandasnya.

Dia meminta, setiap orang yang mengambil ikan dari sungai diperbolehkan dengan cara memancing atau dijaring. Tapi ambil ikan yang sudah besar-besar saja, kalau masih kecil sebaiknya dilepaskan kembali.

“Apabila yang kecil tertangkap, mohon dikembalikan lagi ke sungai,” tukasnya.

Dia menjelaskan, tradisi Ngabendung biasa dilakukan menjelang musim kemarau. Yakni sungai dibendung oleh seluruh masyarakat, semata-mata untuk mengalihkan sebagian aliran sungai untuk bisa mengaliri area parsawahan milik masyarakat.

“Sungai Cisanggarung ini sungai yang terbesar dan terpanjang di Kabupaten Kuningan, melintas dari barat ke timur. Alhamdulilah oleh warga desa digunakan untuk fungsi irigasi, namun karena bendungan ini adalah bendungan tradisional di mana pembendungan aliran air sungai dilakukan dengan cara tradisional,” ungkapnya.

Secara teknis, lanjutnya, warga memanfaatkan rangka bambu yang dibentuk sedemikian rupa kemudian dimasukan bebatuan agar terisi padat. Namun karena menjelang musim hujan, mungkin debit air dan tekanan besar sehingga bendungan tidak bisa bertahan lama.

Saat berdiskusi dengan warga, Bupati Acep menerima aspirasi, kaitan dengan permohonan dari beberapa warga agar bendungan bisa dipermanenkan. Sehingga masyarakat bisa menjadi tenang dalam bercocok tanam, bertani dan berkebun sehingga tingkat kesuburan tanah akan terjaga dengan baik karena irigasi berjalan lancar.

“Insya Allah kami, dari pemerintah daerah akan berusaha menyampaikan aspirasi ini. Sebab yang berwenang dalam hal ini melalui BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), sehingga nanti bisa disampaikan ke Kementerian PUPR dalam hal ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,” terangnya.

Tak hanya itu, Bupati Acep merasa prihatin, saat melihat aktivitas warga Desa Benda yang ingin ke Desa Dukuhmaja dilalui dengan cara menggunakan rakit. Sebab jika menggunakan kendaraan bermotor, waktu yang ditempuh cukup lama.

“Jadi ada beberapa warga yang melintas menggunakan rakit untuk menghemat waktu menuju Desa Dukuhmaja. Kita cukup prihatin juga warga Desa Benda ke Dukuhmaja harus menyeberang menggunakan rakit,” imbuhnya.

Atas kondisi itu, Bupati Acep akan mempertimbangkan sejumlah aspirasi masyarakat setempat. Di samping membangun bendungan secara permanen, jika memungkinkan akan membangun pula jembatan untuk menghubungkan Desa Benda ke Desa Dukuhmaja.

“Di mana kedua desa ini terhampar lahan yang cukup subur untuk peningkatan pertanian, menuju perekonomian masyarakat yang lebih baik lagi. Mudah-mudahan, apa yang menjadi harapan dan cita-cita kita bersama suatu saat menjadi kenyaataan, insya Allah,” tutupnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: