Lima Karyawan Isolasi, Ketua DPRD Kuningan Sidak Penerapan Prokes di PT Zebra Asaba Industries

Lima Karyawan Isolasi, Ketua DPRD Kuningan Sidak Penerapan Prokes di PT Zebra Asaba Industries

KUNINGAN–Lima karyawan pabrik pulpen PT Zebra Asaba Industries dinyatakan positif Covid-19. Saat ini, mereka tengah menjalani isolasi yang difasilitasi pihak pabrik. Menindak lanjuti informasi itu, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE, melakukan sidak (inspeksi mendadak) penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ke PT Zebra Asaba Industries, di Jalan Baru Desa Caracas Kecamatan Cilimus, Selasa (22/6) siang. 

Ketua DPRD Nuzul Rachdy datang bersama perwakilan Pemerintah Kecamatan Cilimus dan Desa Caracas meninjau penerapan prokes di pabrik penghasil alat tulis berstandar internasional tersebut.

Kedatangan Ketua DPRD sebagai bagian dari gugus tugas Covid-19 Kuningan ini, disambut beberapa manajer perusahaan. Mereka mengaku kaget karena kedatangan pimpinan DPRD ini mendadak, dan baru tahu setelah ditelpon pihak kecamatan.

Meski demikian, kedatangan Nuzul langsung diterima dengan baik oleh pihak pabrik. Mereka pun langsung berbincang di ruang tamu, sebelum dipersilahkan meninjau langsung kondisi di dalam pabrik.

Ruangan yang ditinjau Ketua DPRD, antara lain tempat karyawan bekerja, sekaligus ruang produksi yang juga diperlihatkan dengan penerapan ketat. Tentu saja cukup ketat, lantaran pabrik ini merupakan salah satu produksi alat tulis untuk eksport ke luar negeri.

Rian, selaku Responsible Manager, Departemen MSA & General Affair, usai peninjauan menerangkan, sebanyak 5 karyawannya saat ini sedang menjalani isolasi karena terpapar Covid-19. Dari kelima karyawannya itu, 1 orang berasal dari Kabupaten Kuningan dan 4 lainnya dari Kabupaten Cirebon.

“Manajemen telah menyediakan mess dan keperluan logistik untuk isolasi mandiri para karyawan ini. Ini tentunya di bawah pengawasan petugas medis dari internal perusahaan serta Satgas Covid-19,” terang Rian.

Pihaknya sangat tidak berharap ada karyawan yang terpapar, sehingga fokusnya ke pencegahan daripada pengobatan. Ketika ada karyawan yang sakit, itu wajib menghubungi hotline yang disediakan oleh perusahaan.

“Nanti dari perusahaan ada Satgas Covid-19 dibantu dokter dari perusahaan melakukan pemantauan. Kalau memang diperlukan tindakan tes antigen dan lain-lain, itu akan dilakukan. Kalau ada yang terkonfirmasi positif, itu langsung kita arahkan untuk isolasi dan kita laporkan langsung ke Puskesmas yang ada di lokasi domisili karyawan tersebut,” kata Rian.

Sementara itu, dari hasil peninjauan, penerapan prokes di perusahaan ini dinilai Nuzul Rachdy sangat ketat dan sangat maju, bahkan perusahaan telah membentuk satgas internal penerapan prokes. SOP ini diatur mulai dari kedatangan karyawan, kemudian pada saat bekerja, jam istirahat hingga jam kerja berakhir.

“Saya mendapat laporan dari warga bawah ada karyawan di PT ini yang terpapar. Ternyata benar, tapi sudah diisolasi. Prokesnya saya lihat di sini sangat ketat sekali, bagus lah. Aturan jaga jarak, kewajiban menggunakan masker diterapkan ketat. Saya juga mengapresiasi kondisi tempat para karyawan bekerja yang sangat bersih,” kata Nuzul

PT Zebra Asaba Industries bersama gugus tugas telah melakukan tracking terkait temuan 5 karyawan positif tersebut. Meski telah menerapkan prokes ketat di lingkungan perusahan, sekitar 400 karyawan yang berasal dari Kabupaten Kuningan dan sekitarnya, diharapkan mematuhi prokes meski diluar jam kerja.

“Ya walaupun penerapan prokesnya ketat, tapi kalau di luar jam kerja kan tidak tahu. Kita mengimbau agar tetap semuanya menggunakan prokes di mana pun, apalagi sekarang kasus Covid-19 di Kuningan cukup tinggi, naik lagi,” imbau Nuzul. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: