Kerajaan Pajajaran Hilang Tak Berbekas, Ngahyang ke Alam Maya atau Hancur karena Serbuan Pasukan Banten?

Kerajaan Pajajaran Hilang Tak Berbekas, Ngahyang ke Alam Maya atau Hancur karena Serbuan Pasukan Banten?

Penggambaran pusat Kerajaan Pajajaran yang menghilang oleh AI.-AI Nusantara-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Kerajaan Pajajaran hingga kini seolah hilang tak berbekas. Minimnya temuan terkait keraton pimpinan Prabu Siliwangi ini, menjadi misteri yang banyak diperbincangkan.

Hilangnya Kerajaan Pajajaran dari muka bumi, kerap dikaitkan dengan wangsit dari Prabu Siliwangi Sri Baduga Maharaja terkait ngahyang atau menghilang.

Wangsit ini dibacakan dengan isi kurang lebih bahwa Kerajaan Pajajaran hilang dari alam fana dan pinah ke dunia lain.

Adanya wangsit ini, juga dikaitkan dengan alih rupa Prabu Siliwangi menjadi Harimau Jawa atau masyarakat Sunda menyebutnya Maung.

BACA JUGA:Mengenal Karakter 7 Jenis Kucing Kampung Berdasarkan Warna Bulunya, Cat Lovers Sudah Tahu?

Sehingga tidak akan pernah ditemukan bekas-bekas dari kerajaan yang pernah mencapai masa jayanya di bawah kepemimpinan Sri Baduga Maharaja.

Kendati demikian, bukti-bukti arkeologis terkait dengan kerajaan ini sebenarnya sudah ditemukan. Misalnya dengan adanya Prasasti Batu Tulis di Bogor.

Bahkan para ahli sepakat bahwa Kerajaan Pajajaran memiliki ibu kota di Pakuan atau saat ini masuk dalam wilayah Bogor.

Adapun kehancuran dari keraton dan pusat kerajaan tersebut tidak lepas dari serangan gabungan dari Kesultanan Banten dan Demak serta Cirebon.

BACA JUGA:Dijuluki Kota Kuda, Inilah 6 Hal Unik Tentang Kabupaten Kuningan, Orang Kuningan Wajib Tahu!

Pusat kerajaan tersebut kemudian dibakar hingga habis tak bersisa. Sehingga menjadi sulit untuk menemukan bekas-bekasnya.

Berikut adalah wangsit dari Prabu Siliwangi yang membahas mengenai Kerajaan Pajajaran ngahyang dari alam dunia.

Ti mimiti poé ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay."

"Sabab bukti anu kari, bakal réa nu malungkir! Tapi engké jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui."

BACA JUGA:6 Makanan Khas Kuningan yang Populer dan Legendaris, Cocok Dijadikan Oleh-Oleh Saat Berkunjung Ke Kuningan

"Nya bisa, ngan mapayna kudu maké amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu arédan heula.”

“Dari mulai hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri."

"Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang akan mencoba, supaya yang hilang bisa ditemukan kembali."

"Bisa saja, tapi menelusurinya harus memakai dasar. Tapi sayangnya yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. Dan bahkan berlebihan kalau bicara.” (Perjalanan Spiritual Menelisik Jejak Satrio Piningit, hal. 16).

BACA JUGA:Ayo Ketahui Ciri Kucing Sedang Mencintai! 3 Ciri Inilah Menjadi Indikatornya, Apakah Kucing Mencintai Anda?

Kata dasar yang dimaksud dalam tes paragraf terakhir tersebut, dapat diinterpretasikan sebagai keilmuan juga pengetahuan. Sebab, bila tidak demikian, akan dilebih-lebihkan dan merasa diri paling benar.

Setelah menyampaikan pesan, Prabu Siliwangi kemudian nga-hyang. Salah satu bunyi wangsit yang populer di kalangan masyarakat Sunda.

Lamun aing geus euweuh marengan sira, tuh deuleu tingkah polah maung.” (Kalau aku sudah tidak menemanimu, lihat saja tingkah laku harimau).

Hal ini, salah satunya, yang mendasari keyakinan bahwa Prabu Siliwangi telah bersalin rupa menjadi harimau.

BACA JUGA:Viral Mie Gacoan Ada Belatungnya, Polisi Sampai Turun Tangan Cek ke Lokasi, Manajemen Sebut Investigasi

Kerajaan Pajajaran berdasarkan keterangan para ahli, sesungguhnya tidak menghilang. Namun dibakar, saat penyerangan oleh Kesultanan Banten.

Saat penyerangan terjadi, ibu kota Kerajaan Sunda yakni Pakwan Pajajaran dibakar habis, dan seluruh anak keturunannya dibunuh. 

Inilah yang menyebabkan kerajaan tersebut tiba banyak ditemukan peninggalannya. Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Dr Nina Herlina Lubis juga mengungkapkan hal ini.

Ditegaskan dia, setelah Prabu Siliwangi wafat, Pakuan Pajajaran sebagai ibu kota Kerajaan Sunda masih ada.

BACA JUGA:Inilah 3 Wisata Kuningan Terpopuler, Apakah Anda Pernah Mengunjunginya?

Awal keruntuhan Kerajaan Sunda dimulai dari Sunda Kalapa yang dapat direbut pasukan Demak-Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah pada 1527.

"Dari situ, masih butuh 50 tahun meruntuhkan Kerajaan Sunda. Kerajaan ini baru benar-benar runtuh tahun 1579," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: