Kenaikan Tarif Angkot di Kuningan Bersifat Sementara, Sopir Berharap Naik Rp2000

Kenaikan Tarif Angkot di Kuningan Bersifat Sementara, Sopir Berharap Naik Rp2000

Sejumlah angkot di Kuningan sedang mangkal di Terminal Ancaran. Kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan tarif.-M Taufik/Radar Kuningan -

 

"Bisa jadi kenaikannya tidak jauh beda bahkan mungkin sama dengan yang sudah kita sepakati hari ini," katanya

Namun kemungkinan menurut Sukirman, tarif yang sudah diberlakukan sementara ini, kemungkinan akan disepakti.

"Nah, setelah semuanya sepakat maka kita ajukan ke Pak Bupati untuk kemudian ditetapkan sebagai Perbup," paparnya.

Namun demikian, Sukirman mengatakan, pihaknya hanya membahas kenaikan tarif angkutan umum dan pedesan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kuningan kota saja. 

 

Sedangkan untuk angkutan antara kota seperti bus dan elf bukan kewenangannya.

"Untuk penyesuaian tarif angkutan bus AKAP maupun AKDP dan juga elf, itu kewenangannya bukan di kami," tutur Sukirman.

Sukirman menjelaskan, untuk angkutan antar provinsi pembahasan dilakukan oleh Dishub Provinsi dan di pusat oleh Kementerian Perhubungan.

Terpisah, sejumlah sopir angkutan umum mengeluhkan kenaikan harga BBM yang berlaku tiba-tiba pada tanggal 3 September 2022. 

 

Mereka pun hanya bisa pasrah dan berharap secepatnya ada kebijakan dari pemerintah untuk menetapkan penyesuaian tarif angkutan sehingga usaha mereka bisa tetap berjalan.

Menurut Uje, salah satu sopir angkot yang biasa mangkal di Terminal Ancaran mengatakan, beberapa penumpang sudah ada yang mengerti.

"Hari ini kami belum menaikkan tarif, tapi beberapa penumpang ada yang sudah mengerti. Mereka memberikan uang Rp5.000 dan tidak minta uang kembalian," ucap Uje.

Namun menurut Uje, ada juga diantara mereka yang tetap membayar ongkos sesuai dengan ketentuan dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: