Tolak Kenaikan Harga BBM, Bupati Kuningan Bakal Bawa Surat Penolakan ke Bandung

Tolak Kenaikan Harga BBM, Bupati Kuningan Bakal Bawa Surat Penolakan ke Bandung

Para mahasiswa dari BEM STKIP Muhammadiyah Kuningan menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di depan Pendopo Kantor Bupati Kuningan.-M Taufik/Radar Kuningan -

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN.COM - Aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali disuarakan kalangan mahasiswa di Kabupaten KUNINGAN, Jumat 16 September 2022.

Kali ini aksi penolakan kenaikan harga BBM dilakukan BEM STKIP Muhammadiyah, digelar di depan Pendopo Kantor Bupati Kuningan.

Guyuran hujan lebat, tak menyurutkan para mahasiswa bersuara lantang menolak kenaikan harga BBM yang dinilai menyengsarakan rakyat. 

Dalam orasinya, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sangat berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat yang baru saja terlepas dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Cegah Peningkatan Inflasi, Pemkab Kuningan Siapkan Anggaran Rp6,5 Miliar

Rival, salah seorang mahasiswa mengatakan, kenaikan harga BBM semakin memperparah keadaan ekonomi masyarakat.

Karena menurutnya, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM berdampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan masyarakat. 

"Rakyat sudah susah malah dibuat semakin susah," ungkap Rival dalam orasinya.

Dalam aksi kali ini, mahasiswa juga mempertanyakan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan yang dirasa tidak menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat.

BACA JUGA:Tumpahan Oli Sepanjang 1 Km di Jalan Raya Legok, Puluhan Kendaraan Alami Kecelakaan

Beberapa kebijakan seperti pembagian BLT atau bansos yang digulirkan, menurut mereka, belum sepenuhnya tersalurkan dengan baik bahkan tidak tepat sasaran.

"Bupati hanya berkomentar di media menolak kenaikan harga BBM, tapi tidak membuat kebijakan yang bisa menyelesaikan persoalan masyarakat," teriak Rival.

Bahkan, bantuan yang dikucurkan untuk meringankan beban masyarakat, dinilai belum maksimal.

"Subsidi BBM yang dialihkan pemerintah dalam bentuk BLT, Bansos dan lainnya hingga saat ini masih belum tersalurkan dengan baik bahkan tidak tepat sasaran," kata Rival.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: