Akibat Kebakaran, Pemilik Pabrik Pengolahan Kayu Rugi Ratusan Juta

Akibat Kebakaran, Pemilik Pabrik Pengolahan Kayu Rugi Ratusan Juta

Kebakaran pabrik kayu (istimewa)--

Radarkuningan.com, KUNINGAN- Pabrik pengolahan kayu atas nama CV MM Furniture di Jl Jendral Sudirman No. 136 Kelurahan Awirarangan Kecamatan/Kabupaten Kuningan, dilalap si jago merah. Kebakaran ini terjadi hari Kamis, 22 September 2022.

Kepala UPT Damkar Kuningan, M Khadafi mengatakan, menurut keterangan saksi Amirudin, penjaga pasar kambing, sekitar pukul 23.30 WIB, ketika saksi sedang melakukan patroli jaga malam. Saksi melihat kepulan asap dari arah gudang belakang  pabrik pengolahan kayu milik Umar Mahazim.  Kemudian saksi  memanggil Said, pengurus CV MM Furniture dari depan bangunan gudang. 

BACA JUGA:Pelayanan SIM? Hari Ini SIM Keliling di Sindangagung

Mendengar suara teriakan Said, pemilik pabrik Silvi keluar. Mereka bersama saksi memeriksa ke area belakang gudang melalui pintu keluar arah belakang.  Dan didapati pabrik pengolahan kayu terbakar dan api sudah membakar separuh bangunan pabrik. Pada pukul 23.45, Silvi langsung melaporkan kejadian kebakaran ke Kantor UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan. 

Pukul 23.50, kata Khadafi, 9 anggota dari Piket Regu 2 dengan menggunakan Randis Damkar berangkat menuju lokasi kebakaran. "Saat tiba di lokasi gerbang gudang dikuncin dan susah untuk dibuka. Sehingga dilakukan pembukaan paksa sengan mengguntiing gembok pintu. Bersama dengan Anggota Polsek kuningan dan pegawai CV MM Furniture, api berhasil di padamkan pada pukul 01.30," ungkap Khadafi, Jumat pagi, 23 September 2022.

BACA JUGA:Bawa Motor Pakai Knalpot Bising, Pengendara Motor Dikeroyok

Luasnya area gudang, banyaknya barang barang kayu olahan dan kayu furnitur, sempat menyulitkan usaha pemadaman. Karena api cepat merambat. Damkar menambah 2 unit randis Damkar total 3 Randis yang dikerahkan dengan menghabiskan 15 liter air.

BACA JUGA:Bawa Puluhan Ekstasi, Gasong Masuk Penjara

Setelah dilakukan pendataan, identifikasi, dan pengumpulan data, kebakaran diduga disebabkan dari arus pendek listrik di ruang panel mesin. Saklar terkena rembesan air hujan, dari atap yang bocor. "Di lokasi tempat usaha tidak ditemukan alat/ sistem proteksi kebakaran, padahal itu salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi oleh pihak perusahaan, dalam mendirikan tempat usaha. Kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp170 juta," ujar M Khadafi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: