Tradisi Ratib Desa Sangkanerang, 100 Orang Kumandangkan Adzan Untuk Menolak Bala

Tradisi Ratib Desa Sangkanerang, 100 Orang Kumandangkan Adzan Untuk Menolak Bala

Desa Sangkanerang selain memiliki Situs Buyut Salam, juga memiliki tradisi untuk menolak bala, yakni Tradisi Ratib.-Asep Brd/radarcirebon.com-

BACA JUGA:Sejarah Waduk Darma, 9 Desa Ditenggelamkan, Ada Rel Kereta di Dasar Air

Sudah menjadi tradisi menjelang pemilihan kuwu, baik di Kabupaten Kuningan atau Kabupaten Cirebon, para calon kuwu akan mendatangi Situs Buyut Salam.

Menurut cerita yang beredar, jika para calon kuwu yang hendak maju di pemilihan mengunjungi Situs Buyut Salam, kemenangan akan mereka dapatkan.

Selain berkunjung untuk berziarah, di situs tersebut terdapat sebuah batu yang bisa dijadikan sebagai pertanda.

Jika mampu mengangkatnya, maka akan menjadi pertanda baik bagi yang berhasil mengangkatnya.

BACA JUGA:Sejarah Desa Jalaksana, Ketangguhan Ayam Milik Gusti Sultan Matangaji Bertahan 40 Hari di Desa Laksana

Disamping kandungan sejarah, Situs Buyut Salam memiliki banyak cerita yang patut untuk diketahui.

Berada di kaki Gunung Ciremai, Situs Buyut Salam kini menjadi destinasi wisata religi.

Banyak warga dari luar kota, sengaja datang untuk berziarah, bahkan ada yang bermalam di situs tersebut.

Kebanyakan orang yang datang ke Situs Buyut Salam mempunyai keinginan seperti posisi dalam pekerjaan atau jabatan tertentu.

BACA JUGA:Jembatan Ciharendong, Sosok Perempuan dan Kuburan Misterius

“Paling sering kalau musim pemilihan kuwu, banyak diantara mereka menyempatkan diri datang ke sini,” ujar Sarman.

Ditambahkan sang juru kunci, jika bisa mengangkat salah satu batu jubleg (batu untuk menumbuk padi), maka merupakan pertanda bagus.

“Dan itu sering terbukti, tapi jika niatannya aneh-aneh, jangan harap,” tegas juru kunci.

Udara sejuk khas pegunungan ditambah deretan pohon berusia ratusan tahun, menambah aura kesakralan situs tersebut semakin kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: