Sepelekan Izin Orang Tua, Pendaki Berakhir Maut di Gunung Ciremai

Sepelekan Izin Orang Tua, Pendaki Berakhir Maut di Gunung Ciremai

Jalur pendakian Gunung Ciremai, mengisahkan empat remaja tanpa izin orang tua mendaki Gunung Ciremai dan berakhir maut.-Tangkapan Layar Video-Youtube Lentera Malam

Perjalanan untuk mencapai puncak Gunung Ciremai dirasakan mereka berlima sangat lama, hingga akhirnya sampai di sebuah tempat yang terdapat batu besar.

"Kita putuskan untuk break lagi di tempat itu," ujar Lukas.

Kabut tebal mulai turun menghalangi pandangan, Lukas dan keempat temannya yang tengah beritirahat kembali melihat ada yang bergerak, kali ini di pepohonan.

BACA JUGA:Sejarah Desa Japara, Peundeuy Raweuy Berubah Nama Setelah Tragedi Pemenggalan Kepala Santri

"Karena berkabut, sosoknya kurang jelas, tetapi seperti bayangan hitam," ujar Lukas.

Lama kelamaan, bayangan hitam tadi akhinya berada persis di depan Lukas, dan di bawah bayangan tersebut, sosok orang tua yang ditemui di gubuk tadi kembali muncul.

Lukas melihat padangan orang tua tersebut masih seperti pertemuan pertama, marah dan sinis dengan kata-kata yang keluar masih tetap sama.

"Anehnya, pendapat teman gua semua terbalik dengan apa yang gua lihat," ucap Lukas.

Lukas yang masih belum puas dengan jawaban teman-temanya, melanjutkan pendakian hingga menjelang sore akhirnya mereka sampai di puncak gunung.

BACA JUGA:Sejarah Desa Cikijing, Kegagalan Pasukan Kesultanan Cirebon Sebarkan Islam di Kerajaan Talaga Manggung

Sampai di pucak, keempat temannya sibuk mendirikan tenda, sedangkan Lukas menikmati pemandangan alam, sambil menghisap daun tanaman terlarang yang dibawanya.

Bau asap tanaman terlarang cukup menyengat rupanya tercium oleh Hildan dan Raya, hingga mereka berdua tertarik untuk ikut menikmati.

"Ya udah nih habisin, gua bawanya cuma satu," cerita Lukas, sambil dirinya bergegas membantu Fajar dan Zaki yang kesulitan mendirikan tenda.

Menjelang malam, kedua tenda selesai berdiri semuanya masuk kecuali Raya yang masih asyik menikmati hangatnya api di bibir jurang kawah.

Hingga suatu ketika, Raya meminta bantuan kepada Lukas untuk ditemani buang air kecil, tetapi malah Hildan yang menawarkan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Youtube Lentera Malam