Memasuki area tersebut pengunjung akan disuguhi aura beraroma mistis. Pohon pohn besar tumbuh di sekeliling situs. Suasana hening semakin menambah daya magis situs Buyut Salam. Meski hanya berjarak selemparan batu dari pemukiman penduduk, namun situs ini benar benar terawat keasliannya.
Di lokasi situs ada sebuah bangunan permanen, batu seperti nisan, dua buah batu jubleg (di bagian tengahnya bolong) yang berbeda ukuran. Ukuran batu jubleg ini berbeda. Ada yang besar dan satunya lebih kecil. Batu jubleg yang besar diperuntukkan bagi laki-laki dan yang lebih kecil untuk wanita.
Kedua batu jubleg itu diyakini memiliki khasiat yang berbeda beda. Misalnya bagi yang masih jomblo baik laki-laki maupun perempuan, bisa mencoba mengangkat batu jubleg tersebut. Jika berhasil mengangkat jubleg dan membawanya berkeliling di sekitar situs, keinginan itu bisa terkabul.
Dan jika ada yang ingin menikah lagi atau memiliki istri dua, juga bisa mencoba dengan mengangkat batu jubleg. Bukan hanya soal nikah lagi atau mendapatkan pacar, berbagai keinginan pengunjung yang belum terlaksana, bisa mencoba mengangkat batu jubleg tersebut.
Tohir, warga yang rumahnya tak jauh dari Situs Buyut Salam tak menampik banyak peziarah yang datang ke Buyut Salam. Biasanya ada pengunjung yang menginap. Bagi Tohir dan warga sekitar situs, merawat keaslian lingkungan situs sudah mendarah daging.
"Soal khasiat kedua batu jubleg ya itu saya dapat dari cerita turun temurun. Yakni siapapun yang berhasil mengangkat dan membawanya berkeliling senua keinginnya akan tercapai. Sekali lagi, ini yang saya dengar dari cerita mulut ke mulut, sejak dulu," kata Tohir, Kamis 9 Februari 2023.
Banyak peziarah dan pengunjung dari luar kota yang sengaja datang untuk mendapatkan keinginan mereka. Bahkan ada yang sampai rela bermalam di situs tersebut.
Kuwu Desa Sangkanerang Sarman mengatakan, kebanyakan orang yang datang ke Situs Buyut Salam mempunyai keinginan seperti posisi dalam pekerjaan atau jabatan tertentu.
"Paling sering kalau musim pemilihan kuwu, banyak diantara mereka menyempatkan diri datang ke sini," ujar Sarman didampingi juru kunci situs.
Ditambahkan sang juru kunci, jika bisa mengangkat salah satu batu jubleg (batu untuk menumbuk padi) yang ada di situs niatan mereka akan terkabul. "Dan itu sering terbukti," tegas juru kunci.
Tapi jika mereka memiliki niatan yang aneh-aneh, jangan harap terkabul, yang ada malahan didatangi seekor macan. "Meski tidak ada batasan, tetapi disini juga ada etika untuk berkunjung, jangan sampai didatangi macan," kata juru kunci.
Udara sejuk khas pegunungan ditambah deretan pohon berusia ratusan tahun, menambah aura kesakralan situs tersebut semakin kuat.
"Dulu ada warga sini menebang pohon bambu di area situs, dengan maksud dirapihkan karena menjuntai ke kandang ayam miliknya, tetapi tidak lama, kandang ayam tadi terbakar habis, sampai sekarang tidak dipergunakan lagi," cerita Sarman.
Jadi, tambah Sarman, jangan coba-coba menganggu pohon-pohon yang ada di area situs. "Kalau ada pohon di area situs ada yang tumbang itu bisa menjadi pertanda bagi warga kami," tegas Sarman.
Untuk menuju ke Situs Buyut Salam, bisa melewati jalur Cirebon-Kuningan dan masuk dari Jalaksana satu arah ke Desa Sayana atau tempat wisata Sidomba.
Jalanan berkelok khas pegunungan dengan tanjakan panjang dan hamparan sawah, akan tergambar rasa kagum dengan keindahan dan luasnya alam. (Agus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News