Tradisi Ratib Milik Desa Sangkanerang, 100 Orang Adzan Untuk Tolak Bala

Tradisi Ratib Milik Desa Sangkanerang, 100 Orang Adzan Untuk Tolak Bala

Sarman menunjukkan batu jubleg yang ada di Situs Buyut Salam. Selain itu Desa Sangkanerang memiliki tradisi Ratib untuk tolak bala dengan cara 100 orang adzan di setiap penjuru desa.-Asep Brd-Radar Cirebon

Tempat tersebut disebut Situs Buyut Salam. Konon, menjadi tempat para calon kepala desa (kuwu) untuk berziarah sebelum mereka maju dalam pemilihan.

Meski berada di wilayah Kabupaten Kuningan, Situs Buyut Salam masih memiliki ikatan sejarah dengan Mbah Kuwu Sangkan yang ada di Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:INI DIA, Tugas Pansus Gagal Bayar Usulan Fraksi DPRD Kuningan

BACA JUGA:JANGAN KAGET! Ada OTT di Kuningan, Terjadi di Tiga Lokasi Dalam Sehari

Sudah menjadi tradisi menjelang pemilihan kuwu, baik di Kabupaten Kuningan atau Kabupaten Cirebon, para calon kuwu akan mendatangi Situs Buyut Salam.

Menurut cerita yang beredar, jika para calon kuwu yang hendak maju di pemilihan mengunjungi Situs Buyut Salam, kemenangan akan mereka dapatkan.

Selain berkunjung untuk berziarah, di situs tersebut terdapat sebuah batu yang bisa dijadikan sebagai pertanda.

Jika mampu mengangkatnya, maka akan menjadi pertanda baik bagi yang berhasil mengangkatnya.

BACA JUGA:CATAT, 3 Kecamatan di Kuningan Ini TERNYATA Jumlah Perempuannya Lebih Banyak

BACA JUGA:Jelang Periode Berakhir, Indeks Kemiskinan Menurun di Jabar

Disamping kandungan sejarah, Situs Buyut Salam memiliki banyak cerita yang patut untuk diketahui.

Berada di kaki Gunung Ciremai, Situs Buyut Salam kini menjadi destinasi wisata religi.

Banyak warga dari luar kota, sengaja datang untuk berziarah, bahkan ada yang bermalam di situs tersebut.

Kebanyakan orang yang datang ke Situs Buyut Salam mempunyai keinginan seperti kedudukan dalam pekerjaan atau jabatan tertentu.

BACA JUGA:BISA GAGAL, Pembangunan Jalan Lingkar Timur Selatan, Wajib Penuhi 4 Syarat Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: