Kepala BKKBN Ajak Keluarga Cegah Stunting Melalui Refocusing Keuangan Rumah Tangga

Kepala BKKBN Ajak Keluarga Cegah Stunting Melalui Refocusing  Keuangan Rumah Tangga

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk mencegah stunting melalui refocusing keuangan rumah tangga.--

PALEMBANG, RADARKUNINGAN.COM--Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk mencegah stunting melalui refocusing keuangan rumah tangga.

“Guna mendukung percepatan penurunan stunting dan juga pencegahan stunting, saya mengajak keluarga-keluarga  melakukan refocusing keuangan rumah tangga.Berdasarkan data yang ada, pengeluaran rumah tangga nomor dua terbesar adalah untuk rokok kemudian juga untuk membeli pulsa. Uang ini tidak untuk membeli ikan atau telur untuk pemenuhan gizi anak dan keluarganya," kata Hasto Wardoyo dalam pembukaan Pameran Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Graha Sedulang Setudung, Kabupaten Banyuasin, Selasa (04/07/2023).

BACA JUGA:Ketua PKB Kuningan Kesengsem Kinerja Sekda Dian, Dinilai Mampu Harmoniskan Dewan dan Pemerintah Daerah

BACA JUGA:TERLALU, Sudah Sepuh Malah Jualan Narkoba, Kakek dari Kuningan Ini Berakhir di Penjara

Refocusing keuangan keluarga menurut Hasto Wardoyo, harus dilakukan, apabila tidak akan terjadi pembelanjaan untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, seperti hanya untuk mengejar prestise yang akhirnya hanya menjadi pemborosan, tidak digunakan misalnya menjadi modal usaha untuk kegiatan yang produktif seperti UPPKA atau UMKM. 

“Kalau dalam bahasa Jawa adalah _durung pecus keselak besus_ artinya belum berprestasi tapi mengejar prestise. Padahal definisi kaya sebenarnya bukan tentang kebendaan tapi bagaimana kita bisa hidup seperti sedia kala dalam waktu lama meskipun tidak bekerja," ujar Hasto.

BACA JUGA:Siram Wajah Istri dengan Air Keras, Seorang Suami di Kecamatan Garawangi Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

BACA JUGA:Coca-Cola Europacific Partners Indonesia di Jabodetabek Berkurban 100 Ekor Kambing dan 12 Sapi

Kesempatan keluarga menjadi sejahtera melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Haato Wardoyo, harus dimulai sekarang karena tahun 2035 Indonesia akan meninggalkan atau tertutup peluang bonus demografi, dan pada saat itu diperkirakan akan didominasi penduduk usia tua, jangan sampai kita menua sebelum kaya.

Hasto Wardoyo menambahkan, saat ini telah terjadi perubahan terkait perkembangan teknologi, sehingga pemasaran produk hasil usaha juga harus memanfaatkan teknologi. Kemudian juga terjadi perubahan demografi penduduk, saat ini mayoritas penduduk kita adalah anak-anak muda hal ini juga menjadi pertimbangan apabila akan membangun usaha tentunya harus melihat potensi pasar ini.

BACA JUGA:Ini Dia Nadhifa Asiyahnna, Karateka Cilik Asal Kuningan yang Haus Prestasi

BACA JUGA:Pj Bupati Bisa Gelar Mutasi Pejabat, Begini Penjelasan Kabag Tapem Setda Kuningan

Pameran Gelar Dagang UPPKA 2023 resmi dibuka Bupati Banyuasin, H. Askolani, SH, MH. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 dengan tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting, Untuk Indonesia Maju”. Dalam sambutannya, Bupati Askolani menyampaikan ucapan selamat datang kepada tamu undangan dan pelaku UMKM yang tergabung dalam kelompok UPPKA di Bumi Sedulang Setudung.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: