Menarah Saidah Miring dan Angker, Begini Hasil Penelitian, Oh Ternyata

Menarah Saidah Miring dan Angker, Begini Hasil Penelitian, Oh Ternyata

Menara Saidah diisukan miring dan angker.-Yuda Sanjaya-radarkuningan.com

Pembangunan dilakukan PT Hutama Karya dan dapat diselesaikan pada tahun 1997. Namun awalnya gedung ini bernama Gracindo dengan pemilik adalah PT Mustika Ratu.

BACA JUGA:6 Penerbangan Termurah Kertajati - Kuala Lumpur Selama November - Desember 2023, Hanya Rp 515.800

Kemudian gedung tersebut dilelang dan pemenangnya adalah keluarga Saidah. Makanya, gedung tersebut diberi nama Menara Saidah yang merupakan nama dari Saidah Abu Bakar Ibrahim.

Bangunan gedung setinggi 94 meter tersebut kemudian direnovasi dari 18 lantai menjadi 28 lantai dan awalnya ramai ditempati berbagai perusahaan.

Namun sejak tahun 2007, gedung tersebut terbengkalai dengan berbagai rumors yang menyertainya. Sebab, para penyewa satu per satu memiliki angkat kaki.

Setelah itu, munculah isu Menara Saidah angker dan miring. Sehingga banyak ditinggalkan penggunanya.

BACA JUGA:Jalan Pramuka Ditutup Dua Malam, Kabid Bina Marga DPUTR Kuningan: Pengerjaan Hotmik oleh Pemborong

Isu angker ini, memang sulit dibuktikan karena bersifat metafisika. Sedangkan terkait kemiringan gedung yang dinilai bermasalah, sebenarnya sudah dilalukan penyelidikan.

Salah satunya oleh Divisi Penelitian Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Investigasi tersebut dimuat dalam laporan berjudul: The Investigation on High Rise Building Tilting from The Issue of Land Subsidence in Jakarta City.

Tim yang melakukan penelitian tersebut adalah para ahli ITB yakni Heri Andreas, Hasanuddin Zainal Abidin, Dina Anggreni Sarsito, dan Dhota Pradipta.

BACA JUGA:Terjangkau! Segini Tarif Angkutan Umum Ke Bandara Kertajati, Liburan Lebih Hemat

Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa penurunan permukaan tanah memang bisa menyebabkan gedung mengalami kemiringan.

Apalagi DKI Jakarta memiliki laju penurunan tanah antara 1 sampai dengan 26 centimeter per tahun, karena beragam faktor termasuk penyedotan air tanah besar-besaran.

Namun, pada kasus Menara Saidah telah dibuktikan bahwa gedung tersebut tidak mengalami kemiringan seperti yang menjadi isu hangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: