5 Hal Inti Ajaran Madrais dari Cigugur Kuningan, Ada ‘Pikukuh Tilu’ dan ‘Gusti Sikang Sawiji-Wiji’

5 Hal Inti Ajaran Madrais dari Cigugur Kuningan, Ada ‘Pikukuh Tilu’ dan ‘Gusti Sikang Sawiji-Wiji’

Agama Djawa Sunda ajaran dari Pangeran Madrais di Cigugur Kuningan.-Istimewa-radarkuningan.com

3. Madep ka ratu-raja 3–2–4–5 lilima 6, madep (menghadap) artinya mengarah kepada tujuan ratu-rajanya di atas 3, 2 , 4 , 5 lilima 6 yang mengandung arti sebagai berikut:

Ratu-raja 3 yaitu Cipta, Rasa dan Karsa atau Sir, Rasa dan Pikir. Dalam hidup manusia selalu disertai oleh bermacam ragam keinginan atau kehendak.

BACA JUGA:Jalan Baru Cirebon - Kuningan, Mulai dari Tempat Ini?

Oleh karena itu kita harus selalu waspada tentang jalannya Cipta, Rasa dan Karsa sesuai dengan kehendak sang Pencipta.

Ratu-raja 2 yaitu hukum keseimbangan dalam hidup yang sifatnya selalu berpasangan. Sebagai manusia kita harus selalu sadar diri, jangan sampai terdorong oleh pengaruh nafsu yang tidak selaras dengan sifat manusia secara pribadi dengan sifat manusia sebagai bangsa.

Ratu-raja 4 yaitu aktivitas sepasang tangan dan sepasang kaki. Ketika kita selaku manusia dalam bertindak menggunakan kedua tangan dan kedua kaki kita, hendaklah selalu waspada dan sadar segala gerak dan tingkah laku serta tindakan kita. Karena harus sesuai dengan sifat dan cara cirinya sebagai manusia.

Ratu-raja 5 yaitu yang disebut pancaindra. Kita sebagai manusia harus selalu waspada dalam menggunakan pancaindra, karena pancaindra merupakan jembatan penghubung antara kita dengan alam sekitar.

BACA JUGA:Cara Pengasuh Ponpes Al Bahjah Buya Yahya Memerangi Zionis Israel, Oh Ternyata Begini yang Dilakukan

Ratu-raja lilima yaitu mengenai sifat dan fungsi indera. Walaupun sifat pancaindra sama, tetapi sifat sifat manusia yang satu dengan yang lain berbeda cara cirinya.

Ratu-raja 6 yaitu tunggal wujud manusia seutuhnya. Wujud adalah manusia, yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang diberi tugas untuk mewujudkan kedamaian di alam lahir sesuai dengan sifat dan kodrat yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, yaitu peri kemanusiaan.

4. Tak Boleh Sunat

Ada lagi, ajaran ADS  yang harus ditaati oleh para pengikutnya, yakni “Hukum Sunat”. Bagi para pengikut ADS tidak diperkenankan untuk melakukan sunat. 

Sunat dalam ajaran Madrais sama halnya dengan menghilangkan sebagian anggota tubuhnya. Oleh karena itu, sunat sama sekali tidak dianjurkan. 

BACA JUGA:17 Pelamar Lelang Jabatan Lulus Seleksi Administrasi, Ketua Tim Pansel JPT: Peserta Wajib Ikut Tahapan Lainnya

Tuhan telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sangat sempurna, tidak perlu lagi dikurangi ataupun ditambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: